Ciptakan Lingkungan Bisnis Ramah Investasi, Pemprov Lampung Lakukan Reformasi Regulasi

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Lampung Zainal Abidin saat menjadi pembina apel gabungan mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Senin (22/1/24). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Lampung berkomitmen melakukan reformasi regulasi dan mempermudah
proses perizinan guna menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah investasi.
Demikian itu disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Lampung Zainal Abidin saat menjadi pembina apel gabungan mingguan di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Lampung, Senin (22/1/24).
“Kami yakin bahwa Lampung adalah tempat yang ideal untuk kita
berinvestasi, semua berkomitmen untuk terus melakukan reformasi regulasi dan
mempermudah proses perizinan guna menciptakan lingkungan bisnis yang lebih
ramah investasi," ujar dia.
Menurutnya investasi berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi di Provinsi Lampung. Investasi disebut sebagai tulang
punggung perekonomian karena mampu menciptakan lapangan kerja dan memberikan
nilai tambah pada komoditas unggulan yang ada di Provinsi Lampung.
“Provinsi Lampung memiliki potensi luar biasa yang dapat
lebih dioptimalkan. Dengan kekayaan alam yang melimpah, potensi pariwisata yang
menakjubkan, dan sumber daya manusia yang kompeten, serta potensi renewable
energy seperti panas bumi juga potensi pembangkit listrik tenaga surya terapung
di beberapa wilayah Lampung,” ungkapnya.
Kata Zainal, saat ini seluruh perizinan berusaha telah
beralih ke sistem Online Single Submission Risk-based Approach (OSS RBA).
Melalui sistem OSS RBA ini, para investor dapat mengajukan perizinan berusaha
secara online tanpa harus melewati berbagai tahap yang rumit.
Hal ini mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi,
sehingga mempercepat proses investasi dari mulai perencanaan bisnis hingga
implementasi proyek. Kecepatan dan keterbukaan proses perizinan ini menjadi
daya tarik utama bagi para pelaku bisnis yang ingin berinvestasi.
Stabilitas dalam konteks penanaman modal (investasi) lebih
dari sekadar terjaganya kondisi makro ekonomi dan kepastian hukum. Unsur-unsur
lain yang tak kalah substansial ialah kejelasan regulasi, kelembagaan,
kepastian ketersediaan lahan, kesiapan infrastruktur, koordinasi pusat-daerah,
kapasitas SDM, serta peran sektor bisnis.
Ia pun mengundang seluruh stakeholder untuk bersatu
menjadikan Provinsi Lampung poros investasi.
"Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun
Lampung menjadi pusat investasi yang menarik, berkelanjutan, dan berdaya saing
tinggi. Mari kita jalin kerja sama yang kuat, berbagi visi, dan bekerja bersama
demi kemajuan bersama," tuturnya.
Selain itu dia juga menyampaikan bahwa Provinsi Lampung
memiliki posisi yang strategis sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera dan jarak
tempuh yang dekat dengan ibukota Jakarta.
Infrastruktur di Provinsi Lampung telah mengalami kemajuan
yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Pemprov Lampung dengan tekun
senantiasa berupaya meningkatkan kualitas dan cakupan infrastruktur demi
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jaringan jalan di Lampung telah mengalami perluasan dan
pemeliharaan, sehingga mempermudah mobilitas dan konektivitas antar wilayah.
Selain itu, pengembangan sektor transportasi juga mencakup perluasan bandara
dan pelabuhan, sehingga mengoptimalkan aksesibilitas dan perdagangan.
Pembangunan infrastruktur pendukung lainnya, seperti listrik dan air bersih,
juga menjadi fokus yang tak kalah penting.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Lampung, Yudhi Alfadri menyebutkan, realisasi investasi
Provinsi Lampung hingga triwulan III tahun 2023 mencapai angka
Rp7.903.190.720.000 atau 71,84 persen dari target yang ditentukan oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp11 triliun.
Ia mengatakan, nilai investasi pada Laporan Kegiatan
Penanaman Modal (LKPM) diluar dari beberapa sektor.
Diantaranya ialah investasi dari sektor hulu migas,
perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi, sewa guna usaha, industri rumah
tangga, usaha mikro, dan usaha kecil.
"Realisasi investasi Sumatera triwulan III Provinsi
Lampung berada di urutan ketujuh. Urutan pertama adalah Riau kemudian Sumatera
Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Aceh," kata
dia saat dimintai keterangan, Senin (6/11/2023).
Sementara itu kata dia, realisasi investasi Provinsi Lampung
triwulan ke III yaitu pada Juli sampai dengan September sebesar Rp1,91 triliun.
(*)
Berita Lainnya
-
Festival Krakatau 2025 Tanpa Gunung Krakatau, Identitas yang Terkikis?, Oleh: Adi Susanto
Kamis, 26 Juni 2025 -
UBL dan SWUT Resmikan Ban Mo College, Jembatani Dunia Akademik dan Industri
Kamis, 26 Juni 2025 -
Terekam CCTV, Motor Karyawan Minimarket di Kemiling Digondol Maling
Kamis, 26 Juni 2025 -
Demi Keselamatan, Tur Gunung Anak Krakatau Ditiadakan Saat Festival Krakatau 2025
Kamis, 26 Juni 2025