• Sabtu, 28 Juni 2025

Bandar Lampung Dapat Kuota Pupuk Subsidi Sebanyak 293 Ton

Selasa, 30 Januari 2024 - 16.43 WIB
188

Eko Winarto, Manajer Penjualan Lampung I Pupuk Indonesia, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (30/1/2024). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kuota pupuk subsidi untuk Kota Bandar Lampung mendapatkan sebanyak 293 ton. Dari jumlah pupuk itu, yang akan mendapatkan sebanyak 50 kelompok tani yang didalamnya terdapat 755 petani.

"Untuk Bandar Lampung, subsidi pupuk Urea sebanyak 146 ton dan pupuk NPK 147 ton, totalnya 293 ton," kata Manajer Penjualan Lampung I Pupuk Indonesia, Eko Winarto, Selasa (30/1/2024).

Pupuk subsidi ini kata Eko, para petani dapat membelinya melalui 2 kios yang berada di Rajabasa dan Tanjung Senang.

"Petani dapat membelinya dengan harga Rp2.250 untuk pupuk Urea per kilo. Sementara Rp2.300 perkilo untuk NPK," kata dia.

Di tahun ini jelasnya, ada perubahan mekanisme proses penyaluran pupuk subsidi. Jadi pembelian menggunakan aplikasi ipubers yang dilakukan oleh kios.

"Sementara petani hanya perlu menunjukkan KTP saja untuk pembelian pupuk bersubsidi," ungkapnya.

Eko mengakui bahwa alokasi pupuk bersubsidi di Bandar Lampung tidaklah terlalu banyak dibandingkan dengan kabupaten lain di Lampung. Pasalnya, lahan pertanian di Bandar Lampung tidak terlalu luas.

"Karena kan Bandar Lampung wilayah perkotaan. Dan jenis pupuk digunakan untuk tanaman padi," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot Bandar Lampung, Erwin mengatakan, petani yang mendapatkan subsidi di Bandar Lampung mencapai 755 orang.

"Petani yang mendapat pupuk subsidi itu jumlahnya ada 50 kelompok, terdiri dari 755 orang petani," ucapnya.

Erwin mengaku, mulai besok pupuk subsidi ini sudah dapat dibeli oleh petani di Bandar Lampung.

"Mulai besok sudah berjalan, petani sudah bisa mengambil pupuk untuk musim tanam di tahun ini, syaratnya hanya membawa KTP," katanya.

Erwin menerangkan, untuk lahan pertanian paling luas di Bandar Lampung berada di Kecamatan Rajabasa. Lantaran di wilayah itu ada irigasi.

"Luas lahan sawah di Bandar Lampung ada 443,74 hektar dan luas untuk jagung 210 hektar. Namun untuk sawah yang mengajukan ke sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) itu sebanyak 399,9 hektar, dan kalau jagung yang mengajukan RDKK 194,2 hektar," tandasnya. (*)