• Sabtu, 28 Juni 2025

Sepanjang 2023, Sebanyak 6.423 Balita di Lampung Terkena ISPA

Selasa, 30 Januari 2024 - 19.13 WIB
255

Sepanjang 2023, Sebanyak 6.423 Balita di Lampung Terkena ISPA, Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mencatat, sepanjang tahun 2023,  sebanyak 6.423 balita yang ada di daerah setempat terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli mengatakan, jumlah penemuan kasus pneumonia balita pada tahun 2023 sebanyak 6.423 kasus dan untuk pengobatan kasus pneumonia balita hanya sebanyak 3.890 balita.


"Kondisi ISPA di Provinsi Lampung saat ini untuk penemuan kasus pneumonia nya khusus pada balita di tahun 2023 rendah, yakni 22,34 persen dan untuk pengobatan kasus pneumonia balita sekitar 67,89 persen," kata Edwin, saat dimintai keterangan, Selasa (30/1/2024).

Ia mengatakan, faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kasus ISPA pada balita ialah pemberian ASI eksklusif pada bayi, gizi seimbang, berat badan lahir rendah (BBLR), terjadinya polusi udara seperti asap rokok dan polusi udara pabrik atau asap kendaraan.

"Kemudian tingkat sosial ekonomi, status imunisasi pada balita, tingkat kepadatan anggota keluarga di dalam rumah dan lingkungan rumah serta penerapan perilaku hidup bersih dan sehat," jelasnya.

Ia menjelaskan, strategi strategi pencegahan dan pengendalian ISPA yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan ialah melakukan penemuan kasus melalui pendekatan MTBS atau Program ISPA di FKTP.

"Kemudian kesiapsiagaan pandemi influenza melalui penyusunan rencana kontijensi dan surveilans ILI-SARI serta koordinasi dan kolaborasi melalui pendekatan lintas program dan sektoral dalam 

mengendalikan faktor risiko pneumonia balita," paparnya.

Sementara itu, untuk penanggulangan khusus untuk balita ialah menggunakan upaya promotif. Mulai dari deteksi dini, ANC, ASI ekslusif, gizi seimbang, PHBS , etika batuk dan bersin, rumah sehat serta mengurangi polusi udara.

"Kemudian untuk langkah preventif ialah dengan Imunisasi. Mulai dari imunisasi DPT,Campak, Hib, PCV," jelasnya.

Edwin juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti langkah-langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan, mulai dari rekomendasi vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogenpernapasan lainnya.

Kemudian menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, tinggal di rumah saat sakit atau isolasi mandiri, menjalani tes dan perawatan medis sesuai dengan kebutuhan.

"Memakai masker, memastikan ventilasi yang baik, perilaku PHBS dan segera datang ke Fasyankes terdekat jika ada tanda gejala, batuk atau kesukaran bernapas disertai dengan demam," pungkasnya. (*)