Realisasi Penyaluran AUTP di Lampung Selama 2023 Capai 29 Ribu Hektar

Foto: Ist.
kupastuntas.co,Bandar Lampung - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mencatat penyaluran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sepanjang tahun 2023 mencapai 98 persen.
"Realisasi penyaluran AUTP selama tahun 2023 itu seluas 29.342,87 hektare dari target yang ditentukan yaitu 30.000 hektare atau presentase nya mencapai 98 persen," jelas Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto saat dimintai keterangan, Kamis (1/2/2024).
Dalam AUTP ini nilai pertanggungan yang akan diberikan sebesar Rp6.000.000 untuk tiap hektare permusim tanam dengan premi asuransi sebesar Rp.180.000 per hektare per musimnya.
"Dari jumlan tersebut sebesar 80 persen atau Rp144 ribu di subsidi oleh pemerintah pusat dan 20 persen nya atau Rp36 ribu adalah bantuan dari pemerintah Provinsi Lampung melalui Program e-KPB," kata dia.
Sementara itu untuk syarat petani mendapatkan bantuan AUTP ialah petani tersebut harus tergabung di dalam e-KPB dengan luas lahan maksimal 2 hektare.
"Untuk AUTP tahun 2024 sendiri sampai saat ini kita masih menunggu perjanjian kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan PT. Jasindo Pusat," katanya.
Sementara itu untuk wilayah yang megalami kebanjiran beberapa waktu yang lalu seperti di Kabupaten Mesuji jika terjadi pada akhir Desember 2023 bisa mendapatkan premi AUTP.
"Jika terdampak banjir nya pada akhir Desember 2023 kemarin, jika mereka sudah terdaftar sebagai peserta AUTP maka dapat mengajukan klaim kepada PT. Jasindo," katanya.
Bani mengatakan jika untuk lahan sawah yang mengalami puso akibat banjir di Mesuji, pihaknya akan memberikan bantuan benih yang berasal dari cadangan benih daerah (CBD).
"Kalau yang terendam banjir lebih dari sembilan hari itu sudah puso. Dan kita ganti dengan cadangan benih daerah. Tapi sekarang lahan nya dikeringkan dulu dan tinggal tunggu olah lahan," paparnya.
Pada kesempatan tersebut ia mengatakan jika banjir yang merendam areal persawahan tersebut lantaran terganggu nya saluran primer sungai Wiralaga sehingga menyebabkan air meluap.
"Banjir ini karena saluran primer nya tertutup lumpur dan ada tanaman liar yang tumbuh. Sehingga ini menutupi jalur air dan ketika hujan lebat air tidak lancar dan akhirnya meluap ke persawahan," jelasnya.
Sementara itu untuk resiko yang dijamin dalam AUTP meliputi banjir, kekeringan, serangan hama dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
Hama pada tanaman padi antara lain, wereng coklat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus dan ulat grayak.
Sedangkan penyakit pada tanaman padi antara lain, tungro, penyakit blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa.
Serangan hama dan penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan yang dapat mengakibatkan gagal panen sehingga petani akan mengalami kerugian. (*)
Berita Lainnya
-
Polresta Bandar Lampung Bongkar Produksi Tembakau Sintetis di Kamar Kos
Sabtu, 28 Juni 2025 -
Jumlah Penumpang di Bandara Radin Inten II Tembus 4.729 Orang Saat Libur Sekolah dan 1 Muharram
Sabtu, 28 Juni 2025 -
Lampung Swimming Festival 2025 Gaet Ribuan Atlet Muda, Jadi Ajang Pembibitan Nasional
Sabtu, 28 Juni 2025 -
Festival Krakatau 2025 Tanpa Wisata ke Gunung Anak Krakatau, DPRD Minta Disparekraf Hadirkan Nuansa Baru
Sabtu, 28 Juni 2025