Genjot Produksi Padi dan Jagung Nasional, Kementan Siapkan SDM Unggul

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hantaman El nino sejak
Februari 2023 hingga kini sangat
mempengaruhi produksi bahan pangan. Padi dan jagung merupakan komoditas yang
strategis. Tingginya permintaan masyarakat terhadap kedua komoditas ini telah
mendorong kebijakan impor bila produksi dalam negeri tidak mencukupi. Dengan
latar belakang inilah maka produksi padi dan jagung harus terus ditingkatkan.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerapkan pendekatan holistik yang
mendukung budidaya padi dan jagung. Dukungan sarana dan prasarana ditujukan
pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada
setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga terus
dilakukan.
Saat ini Kementan tengah fokus meningkatkan produksi padi dan
jagung nasional dalam satu tahun ke depan. Salah satunya dengan melakukan
akselerasi percepatan tanam di seluruh Indonesia sebagai solusi kebijakan impor
yang dilakukan akibat dampak cuaca ekstrem El Nino beberapa bulan lalu.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan,
"Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan
impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya
agar ke depan kita bisa swasembada," katanya.
Sejak 2014 alokasi pupuk subsidi kurang lebih 9,5 juta ton
dan mengalami penurunan di tahun 4,8 juta ton di tahun 2018 hingga kini.
Penurunan ini dipengaruhi oleh kelangkaan bahan baku pupuk. Dalam rangka
mempercepat masa tanam satu (MT I) yang telah berlangsung sejak Oktober 2023,
Mentan Amran juga menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan petani, dari
pupuk subsidi, benih gratis, hingga kemudahan menebus solar subsidi.
Mentan menambahkan Dukungan nyata pun diberikan oleh Presiden
Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Kementerian Keuangan
(Kemenkeu) untuk menambah alokasi pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun 2024 atau
senilai 7.2 juta ton.
Sebagai unit kerja yang memiliki tupoksi untuk meningkatkan
kualitas SDM Pertanian, Maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan akan menggelar Training of Trainers (TOT)
Pupuk Subsidi dan Peningkatan Produksi Padi yang akan dilaksanakan pada tanggal
20-22 Februari 2024 di BBPMKP Ciawi yang
akan dibuka langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran
Sulaiman.
Pada acara Konferensi Pers yang dilaksanakan secara online,
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi
mengatakan TOT ini akan diikuti oleh peserta 48.111 yang terdiri dari 189 widyaiswara,
253 Dosen, 63 Guru SMKPP lingkup Kementan, 24.607 Penyuluh Pertanian PNS,
12.480 Penyuluh Pertanian PPPK, 1.744 Penyuluh Pertanian THL APBN, dan 8.775
penyuluh pertanian THL BPBD (19/02/2024).
"Seluruh peserta TOT yang akan menjadi kepanjangan tangan
Kementan untuk mensosialisasikan terkait kebijakan pupuk bersubsidi ini. Kita
harus memastikan sarana dan prasarana ada di lapangan saat akan masuk musim
tanam,” ujar Dedi
Dedi menambahkan, adanya inovasi dan penerapan teknologi yang
tepat juga perlu di perhatikan. Gunakan benih, bibit yang baik serta perhatikan
nutrisi untuk tanaman yakni pupuk.
“Kita maksimalkan penggunaan pupuk hayati, pupuk organik, pestisida hayati, bio
organik. Yang terpenting adalah pemupukan harus berimbang," pesan Dedi.
Berulang kali Dedi mengingatkan bahwa penyuluh merupakan
pendamping petani di lapangan. Maka penyuluh wajib hadir dalam segala kondisi
petani di lapangan. Bersama petani, penyuluh harus mendongkrak produksi dan
produktivitas padi dan jagung.
Diakhir acara, Dedi menjelaskan bahwa Narasumber yang
dihadirkan selama TOT berlangsung merupakan para ahli dalam
Pengelolaan Pupuk Subsidi dalam Peningkatan Produktivitas Padi dan
Jagung, Mekanisme Pemanfaatan Pupuk Subsidi, Pemupukan Berimbang, Gerakan Tani
Pro Organik (Genta Organik), dan Optimalisasi Lahan Rawa untuk Meningkatkan
Produktivitas Padi dan Jagung.
"TOT ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta
dalam pengelolaan pupuk subsidi dan peningkatan produksi padi dan jagung
nasional dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani," tutup Dedi. (**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024