Kakanwil Kemenag Lampung Ungkap Tantangan Para Penyuluh Agama di Era Digital

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo saat membuka Rapat Kerja Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Provinsi Lampung di Taman Wisata Muara Indah, Kota Agung, Tanggamus, Senin (19/2/2024). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus - Penyuluh agama memiliki peran
yang sangat penting dan strategis dalam memberikan pencerahan kepada umat
tentang cara beragama dengan mengedepankan esensi dari agama itu sendiri.
Terlebih di era digital, di mana umat saat ini ‘dibanjiri’ dengan berbagai
informasi dan paham keagamaan yang tak bisa dibendung akibat perkembangan
teknologi dan media sosial.
“Penyuluh agama di era saat ini harus ikut hadir di
ruang-ruang digital dengan kreatif, mengemas konten-konten keagamaan yang
menyejukkan sesuai kompetensi dan passion yang dimiliki dengan mengusung sikap
moderat dalam beragama,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Lampung H Puji Raharjo saat membuka Rapat Kerja Ikatan Penyuluh Agama Republik
Indonesia (IPARI) Provinsi Lampung di Taman Wisata Muara Indah, Kota Agung,
Tanggamus, Senin (19/2/2024).
Tantangan lain bagi para penyuluh agama lanjutnya adalah
sikap beragama di era saat ini yang cenderung tidak moderat dengan
mengedepankan casing dari pada esensinya. Saat ini bisa dilihat di masyarakat,
ada yang terlalu semangat dan taat dalam beragama namun terkadang
mengesampingkan nilai-nilai luhur dari agama itu sendiri seperti abai terhadap
kemanusiaan.
“Banyak yang melihat perang Palestina atas nama agama tetapi
saling membunuh antarumat beragama. Yang seperti ini kita pahami sebagai
semangat keagamaan yang tinggi namun tidak memiliki pemahanan agama yang luas
sehingga menimbulkan interpretasi dalam bentuk perbuatan yang jauh dari esensi
agama,” ungkapnya.
Oleh karena itu ia berharap para penyuluh dan seluruh ASN
Kementerian Agama hadir bersama di ruang digital untuk menghalau ujaran-ujaran
kebencian dengan menguatkan narasi-narasi positif dan pesan keagamaan yang
moderat. Sehingganya para penyuluh agama pun harus mahir digital dengan
memiliki akun medsos dan menviralkan konten-konten menyejukkan dan bertanggung
jawab.
“Umat kita, apalagi orang Indonesia saat ini separuh hidupnya
ada di layar handphone. Itu yang menjadi tantangan, sasaran, dan perhatian kita
bersama,” ungkapnya.
Ia pun menilai bahwa perubahan pola beragama ini disebabkan
di antaranya oleh kurangnya literasi digital masyarakat di dunia maya. Untuk
mengatasi hal ini, Kanwil Kemenag Lampung
telah menerbitkan surat edaran Nomor: 1 Tahun 2024 tentang Penggunaan
Akun Media Sosial di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Povinsi
Lampung. Hal ini merupakan upaya Kemenag Lampung untuk hadir di dunia digital
dan mendorong seluruh Satker dan ASN di lingkungan Kanwil Kemenag Lampung
dengan baik dan bijak dalam menggunakan medsos.
Dakwah digital ini lanjutnya bukanlah hal yang mudah.
Mengutip surat An-Nahl 125 yang dibaca pada acara tersebut, Kakanwil
mengingatkan bahwa sangat berat mengimplementasikan pesan-pesan suci Al-Qur'an
dalam kehidupan. Namun ia mengajak para penyuluh untuk terus berdakwah untuk
kebaikan dengan cara yang baik.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk,”
katanya tentang terjemah ayat tersebut. (**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024