• Kamis, 14 November 2024

Harga Beras di Pringsewu Tembus Rp 16.500 Per Kilogram

Rabu, 21 Februari 2024 - 14.14 WIB
167

Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya saat mengunjungi pabrik beras di Kecamatan Ambarawa, Rabu (21/2/2024). Foto: Manalu/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Harga beras di Kabupaten Pringsewu terus melambung. Saat ini harga beras eceran diwarung-warung tembus diangka Rp 16.500 perkilogram.

Seperti yang diungkapkan Riana selaku Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Sukoharjo yang membeli beras jenis premium seharga Rp.16.500 per kilogram. 

"Harganya mahal. terpaksa beli kiloan biar uangnya bisa dibagi-bagi untuk keperluan yang lain," kata Riana. 

Di Pasar Gadingrejo, warga menyerbu salah satu toko beras yang menjual beras dengan harga murah yakni Rp.11.000 per kilogram pada Rabu (21/2/2024) pagi. Demi mendapatkan beras warga yang didominasi ibu-ibu ini rela antri sejak pukul 06.00 WIB. 

Salah satu pembeli mengatakan dalam tempo dua jam, beras di toko tersebut sudah habis terjual. "Harganya murah makanya diserbu pembeli," kata dia.

Terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Pringsewu, Reka Pahlefi mengaku, jika saat ini harga beras masih mahal. 

"Beras medium Rp.14.000 perkilogram, sementara beras premium Rp.15.000 hinggs Rp.16.500 perkilogram," kata Reka saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).

Menurut Reka, pemerintah sudah mendistribusikan beras melalui gerakan pangan dengan harga Rp.54.000 per 5 kilogram. 

"Gerakan pangan ini merupakan program pemerintah pusat, Pemkab Pringsewu sendiri sudah menyalurkannya melalui Dinas Ketahan Pangan," ujarnya.

Selain itu, sambung Raka, Pemprov Lampung juga menyalurkan bantuan beras dengan sasaran keluarga tidak mampu, kemiskinan ekstrim dan DTKS.

"Pemkab Pringsewu sudah sering melakukan Sidak di Pasar, hanya saja fakta dilapangan memang pasokan beras ke pedagang masih langka dan kalaupun ada harganya masih mahal," tuturnya.

Reka Pahlefi juga mengapreasiasi, toko beras di Pasar Gadingrejo yang telah membantu masyarakat yakni menjual beras dengan harga murah. 

Kondisi harga beras mahal diperkirakan bertahan dalam waktu yang masih lama, hal itu dikarenakan minimnya pasokan beras. Sekretaris Dinas Pertanian setempat, Maryonto mengatakan, puncak panen raya padi di Pringsewu di perkirakan pada bulan April - Mei 2024.

Meroketnya harga beras mendapat perhatian dari Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya. Didampingi sejumlah pejabat utama, Kapolres mengecek ketersediaan stok dan harga bahan pokok di Candra Mart Pringsewu kemudian berkunjung ke beberapa pabrik pengolahan padi di Kecamatan Ambarawa.

Kunjungan ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai rantai pasokan dan proses pengolahan padi, yang merupakan faktor kunci dalam menentukan harga beras di pasaran.

Kapolres Pringsewu, AKBP Benny Prasetya menekankan, pentingnya pengawasan terhadap ketersediaan stok dan harga pangan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

"Kami perlu memastikan bahwa pasokan pangan tersedia cukup dan harga-harga tetap terjangkau bagi masyarakat," kata Benny.

Kapolres juga menyampaikan, bahwa langkah-langkah konkret untuk mengatasi lonjakan harga pangan sedang menjadi perhatian khusus pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya. 

Ia mengungkapkan, bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai dan harga yang wajar bagi semua kalangan masyarakat.

“Dengan kerjasama antar semua pihak, kami berharap situasi ini segera teratasi dan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya.

Hendri, pemilik pabrik pengolahan padi PT Putra Mandiri Ambarawa mengatakan, bahwa selama hampir tiga bulan terakhir terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Menurutnya, kenaikan tersebut disebabkan oleh sulitnya bahan baku akibat dampak dari El Nino 2023, yang mengakibatkan penundaan waktu tanam.

Ia menjelaskan, bahwa harga beras premium saat ini mencapai Rp 15.000, naik 2 ribu dari harga normal Rp 13.000, sedangkan beras medium dijual dengan harga Rp 14.000, naik 3 ribu dari harga normalnya Rp 18.000

Pengusaha beras ini memperkirakan, bahwa harga beras akan kembali normal dalam waktu dekat seiring dengan memasuki musim panen. 

“Bulan depan, ketika memasuki musim panen, harga kemungkinan akan kembali stabil,” pungkas Hendri. (*)

Editor :