• Selasa, 07 Mei 2024

Mobil Batubara Muatan 40 Ton Terguling dan Hantam Rumah Warga di Blambangan Pagar Lampura

Senin, 22 April 2024 - 18.26 WIB
164

Tampak mobil Fuso mengangkut batubara terguling di depan rumah warga Lampura. Foto: Riki/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Kembali lagi terjadi kecelakaan mobil angkutan Batubara dengan muatan tonase mencapai 40 Ton terguling di jalan lintas tengah dan menghantam rumah warga Desa Blambangan Pagar Abung Selatan.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, Hasbulloh (29) pengemudi mobil truck jenis tronton dengan nomor plat polisi B 9927 WYT milik perusahaan Sumber Cipta Energy (SCE) mengaku mengantuk.

"Saya mengantuk bang tiba-tiba kendaraan sudah oleng ke kiri dan gak bisa ngelak lagi padahal ini bukan kali pertama lewat sini," ujar Hasbulloh, Senin (22/04/2024).

Hasbulloh juga menyebutkan bahwa muatan batubara yang dibawa nya berkisar 40 ton dengan tujuan ke Cilegon Banten dari Tanjung Enim Sumatera Selatan.

"Kepolisian sudah kesini tadi bang, surat jalan sudah mereka ambil dan bos sudah dikasih tahu," pungkasnya.

Ditempat yang sama, Rosida (68) warga Desa Blambangan menderita kerugian karena rumahnya rusak dan jebol pada bagian kamar rumahnya.

"Kami sangat terganggu dengan aktivitas angkutan batubara itu pak, karena siang malam tak pernah berhenti makanya dimana- mana jalan rusak dan bergelombang bahkan akibat mobil batubara pernah ada motor kecelakaan sampai masuk kerumah warga," jelas Rosida.

Warga lainnya juga menambahkan sebaiknya angkutan batubara jangan melintas melewati jalan negara karena bermuatan lebih dari kapasitas jalan.

"Disetop ajalah mereka lewat, muatan gak kira - kira merusak jalan dan membahayakan pengemudi lainnya dan warga dipinggir jalan," jelas warga sekitar.

Sementara itu, Wati (56) salah satu warga mengaku saat kejadian itu dirinya nyaris tertimpa mobil tersebut dan saat ini masih merasa shock.

"Saya itu hampir bener bang, baru selesai nyapu halaman tiba - tiba selang beberapa detik mobil itu terbalik beruntung saya tidak tertimpa," ujar Wati. (*)