• Minggu, 16 Juni 2024

Pengungkapan Kasus Dugaan Tipu-tipu Proyek Fiktif di Lamteng Jadi Atensi Polisi

Senin, 20 Mei 2024 - 14.14 WIB
375

Tersangka Erwin Saputra saat dipajang dalam konferensi Pers operasi Sikat Krakatau 2024 di teras gedung utama Mapolres Metro. Senin, (20/5/2024). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Aparat Kepolisian Resort Metro merilis hasil operasi Sikat Krakatau 2024, yang mana dalam operasi tersebut kasus dugaan Tipu-tipu Proyek Palsu di Kabupaten Lampung Tengah dengan korbannya yang merupakan warga Kota Metro telah menjadi atensi khusus.

Dari pantauan Kupastuntas.co, Polisi juga memajang Erwin Saputra alias ES beserta sejumlah tersangka atas kasus lainnya dalam konferensi Pers yang digelar di halaman gedung utama Mapolres Metro, Senin (20/5/2024).

Kapolres Metro, AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Waka Polres, Kompol Sigiet Aji Vambayun mengungkapkan, bahwa penanganan perkara tipu-tipu proyek palsu telah menjadi atensi dan merupakan kasus menonjol.

"Polres Metro berhasil mengungkap target operasi yang sudah kita kirimkan ke Polda. Dari semua target tersebut, semua berhasil diungkap oleh jajaran satreskrim Polres Metro. Dalam kegiatan tersebut juga kami berhasil mengungkap non TO," kata Sigiet dalam keterangan persnya.

"Untuk jumlah TO yang berhasil kita amankan baik itu TO orang, maupun TO barang kurang lebih ada 14 dan 100 persen sudah kita ungkap. Kemudian untuk non TO ada 91. Di antara TO yang sudah kita targetkan, diantaranya kasus curanmor, curat dan curas. Kemudian di non TO ada beberapa hal yang sudah kita ungkap yang termasuk kasus menonjol," sambungnya.

Didampingi Kasat Reskrim Polres Metro, IPTU Rosali Waka Polres menjelaskan, perkembangan atas penanganan perkara tipu-tipu proyek palsu tersebut.

"Sejauh ini kita sudah tahap 1 sampai di Kejaksaan, untuk perkembangan kasusnya sementara masih si Erwin yang kita amankan," ungkapnya.

Kompol Sigiet Aji Vambayun juga menerangkan, bahwa tersangka lainnya bernama Ferdian Ricardo alias Ferdi juga telah ditetapkan sebagai buronan Polisi.

"Untuk Ferdian Ricardo ini sudah terbit DPO dan saat ini kita sedang melaksanakan pencarian. Untuk ciri-ciri fisik DPO nya, agak gemuk kemudian mata sipit, rambutnya agak pendek dan kulitnya sawo matang," ucapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka Erwin Saputra, uang milik korban H tersebut yang dikumpulkan tersangka disetorkan kepada Ferdian Ricardo.

"Dari hasil keterangan yang diperoleh dari saudara Erwin, untuk uang yang dia terima disetorkan kepada Ferdian Ricardo yang saat ini DPO," ujarnya.

Sementara itu ketika dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatan oknum Bupati Lampung Tengah dalam perkara tersebut, Waka Polres menyampaikan, bahwa hasil pemeriksaan sementara belum mengarah pada nama Musa Ahmad. 

"Sejauh ini belum mengarah ke sana, kita tetap berdasarkan bukti-bukti yang ada dan kita tidak boleh berasumsi. Baru dua ya sudah ditetapkan sebagai tersangka, Erwin dan Ferdian Ricardo yang sudah DPO," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, tersangka Erwin Saputra alias ES mengaku, bahwa dirinya juga merupakan korban penipuan dari DPO Ferdian Ricardo.

"Disetor ke Ferdian Ricardo itu, mereka sudah tahu kalau saya kontraktor. Jadi saya juga korban, Ferdi nggak ngomong apa-apa dan cukup dengan dia. Itu untuk dijanjikan kerjaan proyek di Lampung Tengah," kata Erwin dalam keterangan persnya.

Meskipun begitu, dirinya mengaku, tidak mengetahui pasti soal dugaan keterlibatan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad.

"Saya kurang tahu itu, cuman dia bilang kerjaan Rp 80 miliar dia yang garap katanya. Yang saya setorkan langsung ke Ferdi Rp 4 miliar," bebernya.

Erwin mengungkapkan, bahwa DPO Ferdian Ricardo pernah menjelaskan, bahwa uang tersebut disetorkan langsung ke Bupati Musa Ahmad. 

"Saya percaya sama Ferdi karena Ferdi masih keponakannya Bupati, yang keduanya kan masih saudara juga. Saudara biasa, kenal baik saja. Ferdi ngomong, katanya bupati yang terima," jelasnya.

Ia mengatakan, bahwa selama dirinya diamankan Polisi, pihak Bupati belum ada yang menjalin komunikasi dengannya. Tak hanya itu, Erwin juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Ferdian Ricardo.

"Belum ada, sampai sekarang. Saya ini menjadi korban, Saya minta Ferdian Ricardo dapat segera ditangkap. Saya kecewa luar biasa," tandasnya. (*)