Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejumlah pengunjung Pekan Raya Lampung (PRL) 2024 keluhkan ketidak ketersediaan tempat parkir hingga terpaksa parkir di ruas jalan tanpa tertata dengan baik.

Dari pantauan kupastuntas.co di lokasi Rabu (22/5/2024) malam, parkiran PRL 2024 tidak lagi disediakan di dalam lingkungan PKOR, namun hanya disediakan di luar lingkungan saja.

Dengan adanya hal tersebut, perayaan PRL kali ini masih menimbulkan keluhan.

Seperti yang disampaikan salah satu pengunjung, Nasrul mengatakan, dengan tidak disediakan parkiran didalam lingkungan PKOR Way Halim tentu menjadi hal yang dikeluhkan lantaran keadaan parkir saat ini tidak tertata.

"Kita berkaca dari kegiatan sebelumnya (PRL), meskipun parkiran masih disediakan didalam lingkungan PKOR, masih menimbulkan permasalahan seperti parkir liar yang dilakukan oleh warga setempat bahkan menjalar hingga ke bahu jalan," kata Nasrul, saat dimintai keterangan.

Dengan posisi parkiran yang berada di luar lingkungan PKOR lanjut Nasrul, tentu akan menjadi polemik terkhusus bagi para pengunjung, sebab tidak adanya kejelasan penanggung jawab jika terjadi hal yang tidak diharapkan

"Parkiran kegiatan PRL kali ini tidak lagi disediakan di dalam lingkungan PKOR, ketidak jelasan penanggung jawab atas parkiran tersebut tentu menjadi pertanyaan bagi para pengunjung kedepannya," katanya.

Aris pengunjung lain juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengatakan jika tarif karcis parikan dengan nominal Rp10.000 untuk kendaraan roda dua, Rp20.000 untuk kendaraan roda empat, tentu terlalu tinggi dibanding resiko yang mungkin saja bisa terjadi.

"Saya tadi diminta uang parkir Rp10.000, menurut saya dengan biaya sebesar itu mahal dan harus ada kejelasan tentang tanggungjawab dari risiko yang akan terjadi, seperti halnya kerusakan terlebih itu sampai kehilangan," jelasnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Manager Marketing PRL 2024, Adi Santoso menjelaskan, terkait dengan parkiran yang hanya disediakan di luar lingkungan PKOR, memang sudah menjadi kebijakan penyelenggara dengan tujuan ikut melibatkan masyarakat setempat.

"Memang PRL tahun ini kita tidak menyediakan lahan parkir didalam lingkungan PKOR, kegiatan kalau ini kami melibatkan masyarakat setempat untuk membantu meningkatkan perkonomian mereka," kata Adi Santoso.

Meski demikian lanjut Adi, pihaknya tetap ikut mengontrol dengan memberikan arahan kepada masyarakat yang membuka lahan parkir untuk tidak mematok karcis parkir dengan nominal yang tinggi.

"Tapi kami tetap memberikan arahan kepada masyarakat untuk tidak mematok karcis parkir yang tinggi, kami membatasinya dengan harga Rp20.000 untuk kendaraan bermobil, sedangkan untuk kendaraan bermotor itu Rp10.000.

Terkait keluhan pengunjung perihal tanggungjawab risiko yang akan terjadi, Adi menuturkan bahwa pihaknya menyerahkan segala bentuk kerugian ataupun kehilangan yang terjadi kepada masyarakat yang mengelola parkir. (*)