Lewat Festival Seni, Kober Lestarikan Bahasa Lampung dari Ancaman Kepunahan

Ketua Kober, Alexander GB saat melakukan konferensi pers. Foto: Yudha/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penggunaan bahasa Lampung
yang semakin jarang di ruang-ruang publik memicu kekhawatiran akan punahnya
bahasa tersebut dalam tiga puluh tahun ke depan. Komunitas Berkat Yakin (Kober)
bertekad mencegah hal ini dengan menghidupkan kembali bahasa Lampung melalui
Festival Seni Bahasa Lampung.
Ketua Kober, Alexander GB, menyatakan bahwa rendahnya penggunaan bahasa Lampung diakibatkan oleh jumlah etnis Lampung yang hanya sekitar 13 persen dari populasi. "Lampung juga sangat majemuk sehingga terancam dari bahasa lain. Bahasa adalah kebudayaan, jika bahasa hilang, kebudayaan ikut lenyap," ujar Alexander, Senin (15/7/2024).
Untuk itu, Kober akan menyelenggarakan Festival Seni Bahasa Lampung pada 22-28 Juli 2024 di Taman Budaya Lampung. Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk umum, dengan berbagai acara seperti pameran puisi bahasa Lampung, seminar, festival teater bahasa Lampung, dan pementasan lagu klasik bahasa Lampung.
Alexander menjelaskan bahwa festival ini juga akan mencakup pembuatan naskah teater dalam bahasa Lampung. "Kami ingin menunjukkan bahwa bahasa Lampung bisa digunakan dalam berbagai seni seperti teater dan puisi, baik dalam bahasa Lampung pepadun maupun saibatin," ungkapnya.
Melalui teater, penonton dapat memahami penggunaan bahasa Lampung yang tepat, termasuk intonasi, ekspresi, dan emosi yang disampaikan. "Familiarisasi bahasa dapat dilakukan melalui teater dan musik. Proses pembiasaan ini membantu pemahaman kognitif dan emosional yang lebih jelas," tambah Alexander.
Festival seni ini diharapkan dapat memicu kebiasaan penggunaan bahasa Lampung di ruang publik dan menjadi gerakan kultural yang mengajak masyarakat untuk bangga menggunakan bahasa asli Lampung. "Harapannya, ruang bahasa Lampung lebih banyak dan generasi muda ke depan bangga menggunakan bahasa Lampung. Miris jika orang Lampung malu menggunakan bahasa Lampung," jelasnya.
Selain itu, Alexander berharap pemerintah daerah dapat membuat kebijakan yang progresif untuk melestarikan bahasa dan budaya Lampung. "Kami berharap ada kebijakan yang mendorong penggunaan bahasa Lampung lebih luas, sehingga bahasa Lampung bisa lebih memasyarakat," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Selaraskan Arah dan Pengembangan Institusi, Rektor UIN Lampung Hadiri Rakor PTKIN se-Indonesia
Sabtu, 04 Oktober 2025 -
Hadiri MQKI Internasional, Rektor UIN RIL Sampaikan Nilai-nilai dalam Tradisi Keilmuan Kitab Turats
Sabtu, 04 Oktober 2025 -
Mbayan Subuh Warnai Kegiatan I’tikaf di Masjid Agung Al Hijrah
Sabtu, 04 Oktober 2025 -
Dualisme Kepemimpinan Muktamar X PPP, 13 DPC Lampung Tegas Dukung Agus Suparmanto
Sabtu, 04 Oktober 2025