Apriliati: RSUD Abdul Moeloek Harus Seimbangkan Antara Belanja Rutin dan Belanja Program

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Apriliati. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - DPRD Provinsi Lampung
meminta manajemen RSUD Abdul Moeloek untuk menyeimbangkan antara belanja rutin,
seperti belanja pegawai, dengan belanja untuk program kerja.
"Belanja pegawai masih bisa disederhanakan. Jadi harus berimbang antara belanja rutin dan belanja program," ujar Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Apriliati, saat dimintai keterangan, Rabu (24/7/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa manajemen RSUD Abdul Moeloek diminta untuk terus menggali potensi sebagai salah satu upaya mendukung peningkatan PAD Pemprov Lampung.
"Harus ada upaya terobosan yang dilakukan oleh manajemen RSUD Abdul Moeloek. Banyak potensi yang masih bisa digali, tinggal keinginannya dan target itu harus diprogramkan," tambahnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga turut mengkritisi banyaknya masyarakat Lampung yang mengeluhkan pelayanan di RSUD Abdul Moeloek yang perlu dibenahi.
"Pelayanan di Abdul Moeloek ini banyak keluhan, terutama dari pasien BPJS. Sehingga APBD harus digunakan untuk peningkatan fasilitas daripada belanja pegawai," paparnya.
Ia menegaskan bahwa RSUD Abdul Moeloek, sebagai rumah sakit rujukan utama di Provinsi Lampung, dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"RSUD Abdul Moeloek adalah rumah sakit tipe A, sehingga fasilitas dan pelayanannya sangat diharapkan oleh masyarakat. Dan jangan sampai ada perbedaan perlakuan antara pasien," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Achmad Yudi, Dosen Universitas Teknokrat Raih Penghargaan Best Presenter Award di Konferensi Linguistik Terapan Internasional
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Pelindo Kenalkan Dunia Kepelabuhanan di SMPN 41 Bandar Lampung
Jumat, 03 Oktober 2025 -
LPM UIN Raden Intan Lampung Sinkronisasi Magang Skema Dunia Kerja dan Luar Negeri
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Stadium General FUSA UIN RIL Bahas Link and Match Ilmu Keislaman dengan Dunia Kerja
Jumat, 03 Oktober 2025