Bulog Klaim Stok Beras di Lampung Aman Hingga Februari 2025

Pj Gubernur Lampung, Samsudin, saat meninjau Gudang Bulog, Campang Raya, Bandar Lampung, Selasa (30/7/2024). Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bulog Lampung mengklaim jika stok beras yang dimiliki saat ini sebanyak 66.391,77 ton dan cukup aman hingga bulan Februari 2025 mendatang.
Hal itu diungkapkan Kepala Pimpinan Wilayah Perum Bulog Lampung, Nurman Susilo, saat Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin meninjau ketersediaan beras yang ada di Gudang Bulog, Campang Raya, Bandar Lampung pada, Selasa (30/7/2024).
Saat dimintai keterangan, Samsudin mengatakan jika Bulog sebagai pemasok pangan beras harus dikontrol kemampuannya dalam rangka menghadapi ketahanan pangan sampai dengan akhir tahun 2024 mendatang.
"Stok beras yang ada di gudang Bulog secara berkala tentu harus kita kontrol sedemikian rupa agar kita memastikan bahwa pangan di Lampung aman," ujar Samsudin.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengawal stabilisasi harga beras. Selain itu, Bulog sebagai perusahaan beras negara harus melakukan intervensi agar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
"Harapannya harga tetap dalam kondisi normal termasuk saat pilkada nanti, kecuali biasanya pengaruh itu akan besar pada hari-hari besar keagamaan, itu sangat berpengaruh," lanjutnya.
Sementara Kepala Pimpinan Wilayah Perum Bulog Lampung, Nurman Susilo mengatakan, jika stok beras yang dimiliki saat ini sebanyak 66.391,77 ton dan cukup aman hingga bulan Februari 2025 mendatang.
"Alhamdulillah stok bulog saat ini 66 ribu ton, cukup sampai dengan bulan Februari 2025. Stok ini cukup dan nanti untuk bantuan pangan tiga alokasi bulan Agustus, Oktober dan Desember ditambah untuk stabilisasi harga melalui program SPHP itu kurang lebih 3.000 sampai 4.000 ton per bulan," jelasnya.
Ia mengatakan jika HET untuk beras medium saat ini Rp12.500 per kilogram, premium Rp14.900 per kilogram sedangkan beras SPHP dari Bulog harganya Rp11.000 per kilogram.
"Jadi masih ada selisih harga Rp1.500 untuk toko atau pedagang untuk menjual ke masyarakat. Harapannya masyarakat bisa beli beras SPHP dibawah Rp12.500," tambahnya.
Menurutnya sampai dengan saat ini sudah ada 728 saluran beras SPHP yang terdiri atas 384 pengecer diluar pasar dan 335 pengecer di 112 pasar yang sudah menjual beras SPHP.
"Mudah-mudahan dengan banyak nya toko dan pasar yang kita masuki dan beras SPHP kita gelontorkan per bulan 3.000 sampai 4.000 ton semoga harga beras bisa terus stabil," kata dia.
Sementara untuk realisasi penyaluran SPHP di bulan Juli 2024 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, kumulatif total penyaluran mencapai 22.738,10 ton beras. (*)
Berita Lainnya
-
Buron 2 Tahun, Pelaku Penipuan Arisan Bodong di Lamtim Ditangkap
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Sebulan, Polresta Bandar Lampung Ringkus 32 Tersangka Narkoba
Jumat, 03 Oktober 2025 -
40 Paket Jalan dan 6 Jembatan di Lampung Rampung, Target Selesai Akhir Tahun 2025
Jumat, 03 Oktober 2025 -
Dinas Pariwisata Dorong SDM Pariwisata Bandar Lampung Berstandar Asia
Jumat, 03 Oktober 2025