• Jumat, 03 Oktober 2025

Ketua PWNU Lampung: Hadapi Apapun, Ikuti Arahan Pemimpin Tertinggi

Selasa, 06 Agustus 2024 - 09.04 WIB
93

Kegiatan Lailatul Ijtima’ di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, pada Senin (5/8/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, H. Puji Raharjo, mengajak seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk tetap solid dan setia kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menurutnya, ketaatan ini diwujudkan dengan mengikuti arahan dari pimpinan tertinggi, yaitu Rais ‘Aam PBNU, bukan dari pihak lain.

"PBNU adalah pemimpin tertinggi kita. Dalam sebuah organisasi, ketika menghadapi apapun, kita harus mengikuti arahan dari pimpinan tertinggi," ujar Puji Raharjo.

Ia menambahkan bahwa dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah memberikan panduan tersirat untuk patuh pada satu pemimpin. Hal ini terdapat dalam Surat Al-Furqan ayat 74 yang artinya: “Orang-orang yang berkata: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Dalam ayat tersebut, kata muttaqina (orang-orang bertakwa) memiliki makna jamak, sedangkan kata imaman (pemimpin) memiliki makna mufrad atau tunggal. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam sebuah organisasi harus terpusat, tersentral, dan kohesif.

"Pemimpin tidak boleh banyak. Kalau umatnya banyak, cukup satu pemimpin agar arah tujuan dan bimbingan menjadi satu," jelasnya.

Puji Raharjo juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kekuatan NU, terutama di tengah tantangan yang ingin melemahkan organisasi ini. Sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia, NU harus terus menguatkan gerakan dan pergerakannya.

"Saat ini, ada banyak pihak yang ingin melemahkan NU. Namun, NU yang didirikan oleh para wali, insyaallah, semakin digoyang-goyang, semakin kuat dan kokoh," tegasnya.

Puji Raharjo juga menegaskan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa NU merupakan realitas sosial yang diakui dan diperhitungkan oleh bangsa Indonesia. Kontribusinya bagi bangsa dan negara sangat besar, dan NU terus setia mengawal NKRI.

Salah satu bentuk penguatan nyata yang dilakukan adalah dengan selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya di semua acara NU, dari tingkat anak ranting hingga pusat.

"Tentu ini adalah bukti kecintaan warga NU terhadap republik ini, serta komitmen NU terhadap bangsa Indonesia," tambahnya.

Untuk terus menguatkan kecintaan pada NU dan Indonesia, Puji Raharjo juga mengajak keluarga besar NU untuk tidak mudah terombang-ambing oleh informasi di media sosial.

Setiap informasi terkait Nahdlatul Ulama yang didapat dari media sosial harus dipastikan keabsahannya dengan memeriksa sumber beritanya.

"Lihat siapa dan media apa yang memunculkannya. Pahami konteks dan model kontennya. Berhati-hatilah dan lakukan tabayun kepada pihak-pihak yang kompeten di bidangnya," ajaknya.

Ia mengingatkan bahwa saat ini banyak informasi hoaks yang dapat memecah belah Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, warga NU harus terus meningkatkan literasi digital agar tidak tersesat oleh informasi yang menyesatkan.

Hal ini disampaikan Puji Raharjo dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, pada Senin (5/8/2024) malam.

Kegiatan ini diisi dengan istighotsah dan pengajian Kitab Al-Hikam oleh Wakil Rais Syuriyah, Prof. Ainul Ghoni. Istighotsah dipimpin oleh Katib Syuriyah PWNU Lampung, KH Ahmad Ma’sum Abror, dan dihadiri oleh jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah PWNU Lampung. (*)