Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Usai peresmian Pasar Modern Pasir Gintung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (26/8/2024), Suparti, seorang pedagang setempat, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kelangsungan pasar yang baru saja direnovasi dengan anggaran Rp38 miliar itu. Menurutnya, keramaian pasar saat ini hanya terjadi karena kehadiran Presiden Jokowi.

Suparti menyoroti masih adanya pedagang yang berjualan di luar gedung pasar, yang menurutnya dapat merugikan pedagang di dalam pasar. "Kalau pedagang luar tidak ditertibkan, pembeli akan malas masuk ke dalam karena mereka bisa membeli dari luar saja," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa jika penertiban tidak segera dilakukan, pedagang yang berjualan di dalam pasar mungkin akan kembali meninggalkan tempat tersebut, menyebabkan pasar yang baru diresmikan itu kembali sepi.

"Sekarang ramai karena ada Pak Jokowi, tapi kalau pedagang luar tidak ditertibkan, nanti pasar ini akan kosong lagi," tambah Suparti.

Menanggapi kekhawatiran ini, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol, berjanji akan segera menertibkan pedagang yang berjualan di luar area pasar. "Kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan tim terkait untuk menertibkan pedagang luar," jelas Wilson.

Wilson juga memastikan bahwa Pasar Modern Pasir Gintung telah memenuhi standar nasional dari segi fasilitas dan keamanan. Sebagai langkah awal, pemerintah memberikan kebijakan pembebasan retribusi selama tiga bulan pertama bagi para pedagang yang menempati lapak di dalam gedung. "Setelah itu, pedagang akan dikenakan retribusi sebesar Rp600 ribu per tahun sesuai Peraturan Wali Kota," ungkapnya.

Pasar Modern Pasir Gintung, yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, diharapkan menjadi pusat perbelanjaan modern yang nyaman bagi pengunjung dan mendukung perekonomian lokal. (*)