• Senin, 29 September 2025

Mobil Brio Tertabrak dan Terseret Kereta Api Hingga 30 Meter di Bandar Lampung

Jumat, 30 Agustus 2024 - 21.00 WIB
1.5k

Mobil Brio Tertabrak dan Terseret Kereta Api Hingga 30 Meter di Bandar Lampung. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kecelakaan lalu lintas terjadi di perlintasan kereta api antara kendaraan bermotor dengan KA Express Rajabasa relasi Stasiun Kertapati - Stasiun Tanjungkarang, Jumat (30/8/2024).

Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 17.50 WIB di perlintasan Jl. Bumi Manti II, Kampung Baru, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung.

Mobil sedan Honda Brio berwarna merah dengan nomor polisi B 2607 SIJ terseret sekitar 30 meter setelah mencoba menerobos palang perlintasan yang dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan.

Menurut keterangan petugas penjaga perlintasan, Bery, ia telah memberikan peringatan agar pengendara berhenti karena kereta akan melintas.

"Namun, pengemudi mobil tetap memaksa menerobos sehingga palang pintu tidak dapat ditutup dan terjadilah kecelakaan," ucapnya.

Kecelakaan ini mengakibatkan dua penumpang di dalam mobil mengalami luka berat.

Seorang penumpang wanita mengalami luka serius, sementara seorang pria mengalami cedera di bagian dada. Keduanya segera dievakuasi ke Rumah Sakit Advent untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kereta api Rajabasa sempat berhenti di lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi rangkaian.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman, kereta api melanjutkan perjalanan ke Stasiun Tanjungkarang dengan kerusakan minor pada lokomotif.

Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menyayangkan kejadian tersebut dan mengimbau para pengguna jalan untuk selalu mematuhi rambu-rambu perlintasan kereta api.

"Kami meminta kepada semua pengendara kendaraan bermotor maupun pejalan kaki untuk mengutamakan keselamatan dengan bersabar menunggu kereta melintas. Kecelakaan di perlintasan tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga perjalanan kereta api," ujar Zaki.

Ia juga menambahkan bahwa keselamatan di jalan berawal dari kesadaran setiap individu.

Oleh karenanya ia meminta untuk bersabar sejenak maka dapat menyelamatkan nyawa.

"Karena kejadian semacam ini tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga perjalanan kereta api," tandasnya. (*)