• Senin, 29 September 2025

Pemprov Lampung Terapkan Dua Intervensi Penanganan Stunting

Selasa, 10 September 2024 - 13.05 WIB
83

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Mulyadi Irsan saat dimintai keterangan di Hotel Emersia, Selasa (10/9/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dua intervensi penanganan stunting yakni intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif sudah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam upaya penanganan stunting didaerah setempat.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan, jika intervensi gizi spesifik bertujuan untuk dapat mengatasi penyebab langsung stunting, yaitu dengan meningkatkan gizi dan juga kesehatan balita.

"Kita lihat ada dua intervensi dalam penanganan stunting dimana yang pertama terkait dengan intervensi spesifik. Mulai dari bayi yang terkonvergensi masalah stunting saat ditimbang di posyandu," ujar Mulyadi saat dimintai keterangan, Selasa (10/9/2024).

Menurutnya dalam intervensi spesifik tersebut, nantinya pemerintah juga akan memberikan bantuan makanan bergizi tambahan kepada anak-anak yang diintervensi.

"Ada bantuan makanan bergizi juga dimana ini merupakan bagian dari intervensi spesifiknya," sambungnya.

Selain itu dalam penanganan stunting sendiri pihaknya akan bekerjasama dengan instansi-instansi terkait lainnya seperti Dinas Kesehatan, rumah sakit hingga puskesmas.

"Jadi yang kita benahi masalah gizi serta pola makan. Ini yang kita benahi bersama instansi lain seperti Dinas Kesehatan, rumah sakit dan juga puskesmas," tambahnya.

Sementara itu untuk intervensi gizi sensitif sendiri bertujuan untuk mengatasi penyebab tidak langsung stunting, yaitu dengan menyediakan air bersih dan juga sanitasi.

"Kedua kita mendukung intervensi sensitif nya seperti masalah air bersih, sanitasi dan juga masalah bebas buang air besar sembarangan atau ODF," tuturnya.

Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh dari website sigiziterpadu.kemenkes.go.id, sasaran balita di Lampung berdasarkan data BPS sebanyak 792,294 orang, jumlah balita diukur  berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (PPGBM).

Kemudian jumlah balita ditemukan sebanyak 554,336 orang, jumlah balita bermasalah gizi yang ditemukan sebanyak 70,180 orang, jumlah balita berat badan kurang sebanyak 2.568 orang.

Jumlah balita gizi buruk sebanyak 595 orang, jumlah balita stunting sebanyak 11,834 orang, jumlah balita gizi kurang sebanyak 5,564 orang.

Kemudian jumlah balita yang diintervensi untuk mendapatkan makanan tambahan sebanyak 156, jumlah balita berat badan kurang mendapatkan makanan tambahan sebanyak 25 orang.

Jumlah balita stunting di rujuk 2 orang, jumlah balita gizi kurang mendapatkan makanan tambahan 2,647 orang, jumlah balita gizi buruk mendapatkan tata laksana di Puskesmas sebanyak 9 orang. (*)