• Minggu, 28 September 2025

Pemprov Lampung Gelar 24 Kali Pasar Murah Hingga Akhir 2024

Selasa, 17 September 2024 - 14.33 WIB
77

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, saat dimintai keterangan diruang kerjanya, Selasa (17/9/2024). Foto: Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan menggelar pasar murah di 24 titik yang tersebar di kabupaten/kota di Lampung, menggunakan dana insentif fiskal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty mengatakan, pasar murah tersebut akan dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota yang tidak menerima dana insentif fiskal dari pemerintah pusat.

"Pasar murah pengendalian inflasi akan kita adakan di 12 kabupaten dan Kota. Untuk Kabupaten Lampung Barat, Pringsewu dan Lampung Selatan kita tidak adakan karena mereka juga mendapat dana insentif fiskal dari pusat," ujar Evie, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Selasa (17/9/2024).

Ia mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya sudah menggelar dua kali pasar murah yang berlangsung di Pasar Tradisional Pulung Kencana Kabupaten Tulangbawang Barat dan di lapangan Korpri lingkungan kantor Gubernur Lampung.

"Masing-masing kabupaten dan kota kita alokasikan sebanyak 2 kali  pasar murah. Kegiatan yang sudah kita jalankan di Tubaba dan Bandar Lampung. Nanti di hari Kamis tanggal 19 September kita di Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran," tambahnya.

Sementara itu, untuk jadwal pasar murah didaerah lainnya sedang menunggu usulan dari masing-masing kabupaten dan kota.

"Jadwal per daerah disesuaikan dengan permintaan kabupaten/kota. Tapi yang sudah masuk permohonan itu Mesuji, Tubaba, Pesawaran, Way Kanan. Dan yang lain sedang menyusul sampai dengan nanti nataru," sambungnya.

Menurutnya, beberapa komoditas yang disiapkan dalam gelaran operasi pasar tersebut mulai dari beras, gula, tepung, minyak goreng serta komoditas holtikultura seperti bawang putih hingga cabai.

"Komoditas yang disiapkan yang pasti beras karena memang di mana-mana beras ini masuk salah satu bahan pokok yang terdampak inflasi. Kemudian gula, tepung, minyak goreng," katanya.

"Kalau untuk holtikultura kita lihat kalau memang sudah naik mendekati HET kita siapkan juga. Seperti bawang putih, cabai rawit merah dan hijau. Kalau cabai merah masih dibawah harga acuan pemerintah (HAP), dimana HAP nya 30.00 per kilo sementara di pasar 25.000 per kilo," tambahnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan tim dilapangan, saat ini harga komoditas dalam keadaan stabil. Namun ada juga yang mulai mengalami kenaikan seperti beras, bawang putih, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.

"Pantauan di pasar saat ini rata-rata dibawah HAP kecuali beras, bawang putih, cabai rawit merah dan cabai rawit hijau ini naik diatas 5 persen dari HAP. Beras medium itu yang awalnya 10.900 berarti 54.500 per 5 kg ini sudah mendekati 12.000 sedangkan HAP nya 11.900," bebernya.

Sehingga ia berharap dengan adanya kegiatan pasar murah tersebut inflasi di Lampung bisa terkendali.

"Kemarin kita ke Tubaba itu juga karena inflasi nya naik 0,35 persen. Jadi inflasi ini bukan nunggu naik baru kita bergerak tapi kita sudah bergerak dulu baru ada penilaian supaya menjaga angka inflasi," tutupnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, menerima insentif fiskal kategori Pengendalian Inflasi Daerah dari Menteri Dalam Negeri RI, M. Tito Karnavian.

Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Mendagri dalam acara yang digelar di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri RI, pada Senin (5/8/2024).

Provinsi Lampung dinilai berhasil menekan angka inflasi tahun 2024 dan mendapatkan insentif fiskal sebesar Rp6.827.578.000. (*)