• Minggu, 28 September 2025

Dinas Perpustakaan Provinsi Lampung Hadirkan Tugu Baca, Upaya Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Perangi Judi Online

Kamis, 26 September 2024 - 15.57 WIB
96

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung meluncurkan Tugu Baca sebagai upaya peningkatan literasi msayarakat. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung menghadirkan Tugu Baca sebagai upaya peningkatan literasi msayarakat khususnya di bidang finansial dan keuangan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Riski Sofyan mengatakan, Tugu Baca ini merupakan platform yang menyediakan buku digital diantaranya terkait bahaya judi online, bagaimana berinvestasi yang baik dan memulai usaha dengan aman.

"Tugu atau titik baca ini di akses melalui barcode dengan gawai kita dan dalam radius 300 meter kita bisa mengakses, sekitar kurang lebih 600 buku digital di dalam tugu ini. Untuk tahun ini tugu baca ini khusus literasi keuangan atau literasi finansial," ujar Riski, saat acara Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, Bulan Gemar Membaca Tahun 2024 dan peluncuran Tugu Baca, di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Kamis (26/9/2024).

Riski menjelaskan, Tugu Baca ini merupakan inovasi yang dilakukan pihaknya selain dalam pengembangan koleksi perpustakaan melalui buku-buku fisik dan platform digital yang sudah tersedia.

"Jadi disini banyak koleksi-koleksinya yang intinya lebih kami ditekankan pada literasi keuangan dan finansial," jelas dia.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemprov Lampung, Intizam mewakili Pj. Gubernur Lampung Samsudin menyampaikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan beserta seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam menciptakan Tugu Baca Literasi Keuangan ini.

Dia menjelaskan ini tidak hanya menjadi simbol komitmen bersama dalam memajukan literasi di masyarakat, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari.

"Terutama bagi generasi muda yang sering kali menjadi target dari berbagai praktik kejahatan ekonomi, termasuk judi online," ujar Intizam.

Intizam menuturkan judi online menjadi ancaman serius, tidak hanya bagi individu yang terlibat, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

"Dampak negatif dari aktivitas ini, seperti kerugian finansial, ketergantungan, hingga degradasi moral, memaksa kita untuk mengambil tindakan tegas dan strategis," katanya.

Menurutnya, judi online di Indonesia telah menyasar semua kalangan usia, termasuk anak-anak.

"Dengan adanya Tugu Baca ini, saya berharap masyarakat, khususnya anak muda, dapat lebih sadar akan pentingnya literasi keuangan. Kita perlu terus memberikan edukasi yang tepat agar mereka bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak dan menghindari jebakan judi online," ujarnya. (*)