• Minggu, 01 Juni 2025

BPBD Bandar Lampung Mitigasi Bencana di Pesisir Pantai, Fokus 5 Kecamatan Berisiko Tinggi

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13.39 WIB
153

Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/10/2024). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung terus memperkuat upaya mitigasi bencana, khususnya untuk mengantisipasi potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir.

Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi, mengungkapkan bahwa fokus mitigasi ditujukan pada lima kecamatan yang paling rentan terhadap bencana, yaitu Kecamatan Panjang, Teluk Betung Selatan (TBS), Teluk Betung Timur (TBT), Teluk Betung Barat (TBB) dan Bumi Waras.

"Langkah strategis telah kami ambil untuk memastikan kesiapan masyarakat di wilayah pesisir. Kami melakukan sosialisasi mengenai tindakan yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi dan setelahnya. Ini penting agar masyarakat tidak panik dan tahu cara menyelamatkan diri dengan benar,” kata Wakhidi, Selasa (15/10/2024).

BPBD tidak hanya memberikan informasi teoritis, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam simulasi bencana. Setiap kecamatan memiliki dua lokasi yang ditunjuk sebagai pusat edukasi mitigasi bencana, di mana tim BPBD mengedukasi warga tentang langkah-langkah evakuasi sebelum, saat, dan setelah gempa.

"Setelah memberikan materi edukasi, kami melanjutkan dengan simulasi mitigasi bencana untuk melihat sejauh mana masyarakat memahami langkah-langkah yang harus diambil. Simulasi ini penting agar warga tidak hanya paham teori, tetapi juga terbiasa bertindak cepat saat bencana terjadi,” tambah Wakhidi.

BPBD telah membentuk tim khusus yang bertugas memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Tim ini aktif di lapangan, memastikan setiap warga di wilayah pesisir memiliki pemahaman yang baik mengenai prosedur evakuasi.

"Kami ingin masyarakat di daerah pesisir memiliki kesadaran tinggi tentang risiko bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami. Dengan edukasi dan simulasi rutin, kami berharap mereka lebih siap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.

Langkah ini merupakan upaya BPBD Kota Bandar Lampung dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

Wakhidi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana.

"Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama. Kami berharap melalui program ini, masyarakat teredukasi dengan baik dan lebih tanggap terhadap ancaman bencana alam,” tutupnya. (*)