Pidato Pertama Prabowo Sebagai Presiden: Terlalu Banyak Kebocoran, Korupsi, dan Kemiskinan Masih Tinggi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Prabowo
Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia periode 2024-2029, usai mengucapkan sumpah pada Sidang
Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu
(20/10/2024).
Sidang Paripurna MPR RI dimulai
pukul 10.00 WIB dipimpin Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Pengucapan sumpah dipimpin
Ahmad Muzani diikuti oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden dan diikuti Gibran
sebagai Wakil Presiden.
Dilanjutkan penandatanganan berita
acara pelantikan oleh presiden, wakil presiden dan pimpinan MPR. Lalu dilakukan
pertukaran tempat duduk Presiden dari Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo, diikuti
pertukaran tempat duduk Wakil Presiden dari Ma'ruf Amin kepada Gibran
Rakabuming Raka.
Prabowo dan Gibran menggantikan
posisi Jokowi dan Ma'ruf Amin yang telah menjabat pada periode 2019-2024.
Prabowo resmi menjabat Presiden ke-8 RI dan Gibran sebagai Wapres ke-14 RI.
Usai dilantik, Presiden Prabowo
dalam pidato perdananya menegaskan, bakal mengutamakan kepentingan rakyat,
termasuk yang tidak memilihnya bersama Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.
"Kami akan menjalankan
kepemimpinan pemerintah RI, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia dengan
tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk
mereka yang tidak memilih kami," kata Prabowo.
"Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia, kepentingan rakyat
Indonesia di atas segala kepentingan, di atas segala golongan, apalagi
kepentingan pribadi," lanjut Prabowo.
Prabowo menyebut bahwa Indonesia
akan menghadapi tantangan dan ancaman ke depan. Prabowo menyinggung pergolakan
dunia.
"Tantangan, rintangan, hambatan dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia di tengah dinamika dan pergolakan dunia, tidak ringan," ucap
Prabowo.
Prabowo juga mengajak
semua pihak berani memperbaiki diri. Karena bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang berani.
Dia mengatakan tantangan
yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukan cuma ancaman dari luar. Karena
ada juga tantangan dari dalam negeri.
Prabowo pun mengajak
semua pihak berani untuk mawas diri dan menatap realita yang ada. Salah
satunya, kata Prabowo, ialah banyaknya kebocoran dan korupsi yang merugikan
negara.
"Kita harus
menghadapi kenyataan masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di
megara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan
anak-anak kita dan cucu-cucu kita," tegas Prabowo.
Dia mengatakan, semua
pihak harus berani mengakui masih banyak kebocoran anggaran. Hal itu harus
diperbaiki demi masa depan bangsa.
"Kita harus berani
mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita,
penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara pejabat politik, pejabat
pemerintah, di semua tingkatan," ujarnya.
Prabowo mengingatkan
bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar. Banyak rakyat Indonesia
yang belum merasakan kemerdekaan. Juga, masih banyak anak yang tidak sarapan
sebelum sekolah.
"Kita masih lihat
sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan, terlalu
banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu
banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak
anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat ke sekolah," ujar
Prabowo.
Prabowo menyebut,
sebagai pemimpin seharusnya tidak mudah tersanjung dengan hasil statistik. Dia
juga mengatakan pemimpin juga harusnya tak mudah bangga dengan pujian dari
negara luar.
"Kita sebagai
pemimpin politik jangan terlalu senang melihat angka-angka statistik yang
membuat kita cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat
gambaran sepenuhnya," ujarnya.
"Kita merasa bangga
bahwa kita diterima di kalangan G20, kita merasa bangga bahwa kita disebut
ekonomi ke-16 terbesar di dunia, tapi apakah kita sungguh-sungguh paham, apa kita
sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita?" tambahnya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa kemiskinan Indonesia masih besar. Masih
banyak anak yang kurang gizi.
"Apakah kita sadar
bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa
rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi, banyak rakyat kita yang
tidak dapat pekerjaan yang baik," tegasnya.
Menurutnya, kemerdekaan yang sesungguhnya ialah
kemerdekaan yang benar-benar bisa dinikmati rakyat.
"Kita harus mengerti selalu,
sadar selalu bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka!
Rakyat harus bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan,
bebas dari kebodohan, bebas dari penindasan, bebas dari penderitaan," kata
Prabowo.
Prabowo menyinggung fenomena lanjut
usia yang masih menarik becak untuk mencari penghidupan. Prabowo menyebut hal
ini bukanlah ciri-ciri bangsa yang merdeka.
Karenanya, Prabowo memandang
kemerdekaan sejati haruslah bisa dinikmati rakyat. Prabowo menyebut kemerdekaan
yang seperti itulah yang baru bisa dibanggakan.
Prabowo juga saat menyinggung soal tugas pemimpin mengedepankan kepentingan
rakyatnya. Prabowo mengatakan wong cilik harus bisa tersenyum.
"Cita-cita kita adalah melihat
wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa ketawa," kata
Prabowo.
Prabowo mengatakan kekuasaan adalah
milik rakyat dan atas seizin rakyat atas hal itu, sebagai seorang pemimpin
haruslah mengutamakan kepentingan rakyat.
Prabowo mengatakan subsidi dan bantuan harus tepat sasaran kepada rakyat. Ia
menyebut akan melakukan teknologi digital agar subsidi sampai ke rakyat yang
membutuhkan.
Ia menegaskan jangan sampai bantuan
yang diberikan pemerintah tidak sampai kepada rakyat yang
membutuhkan. "Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke
mereka yang butuh itu," ujar Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan beberapa program pemerintahannya, seperti swasembada
pangan dan swasembada energi. Selain itu ia menyebut program makan bergizi
gratis juga akan dilakukan.
"Semua pejabat dan semua eselon dan semua tingkatan harus memberi contoh
untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih bersihnya. Mulai
contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras,"
tambahnya.
Prabowo percaya dan yakin, bahwa Indonesia punya kekuatan untuk bisa
menghilangkan kemiskinan. Dia tak menampik bahwa hal tersebut tantangan yang
sangat berat, bahkan ada yang menilai tidak mungkin.
Tapi, Prabowo optimis dirinya bisa mengatasi kemiskinan di Tanah Air. Dia pun
mengajak para pemimpin untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Prabowo mengucapkan terima kasih
kepada tujuh presiden pendahulunya. Prabowo menekankan setiap pemimpin telah
berjasa kepada bangsa.
Prabowo awalnya menyampaikan terima
kasih kepada generasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti Bung
Karno, Bung Hatta, I Gusti Ngurah Rai, Kapitan Pattimura, Sultan Hasanuddin,
Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan pahlawan lainnya. Para pahlawan itu
memperjuangkan kemerdekaan dengan darah dan air mata.
"Kita bersyukur kepada presiden dan proklamator pertama, Bung Karno, yang
telah memberi kepada kita ideologi negara, Pancasila, yang keluar masuk
penjara, dibuang di mana-mana dari sejak muda karena memperjuangkan Indonesia
Merdeka, Indonesia tidak mau menjadi darah bagi bangsa-bangsa lain," kata
Prabowo.
"Kita juga bersyukur kepada
Presiden Suharto, yang banyak jasanya dalam menyelamatkan dan mengamankan
ideologi pancasila itu sendiri, yang telah meletakkan dasar bagi Indonesia yang
modern," lanjutnya.
Prabowo juga
berterima kasih kepada Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang telah membuat dasar
untuk bangsa Indonesia meraih dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Kita berterima kasih kepada Presiden Abdurrahman Wahid yang telah memberi
contoh toleransi antaragama antarsuku, yang menjunjung tinggi inklusif,
Indonesia yang inklusif dan toleran," tuturnya.
Setelah itu, Prabowo juga berterima kasih kepada Presiden ke-5 RI Megawati
Soekarnoputri. Prabowo mengatakan Megawati menyelesaikan masalah-masalah
ekonomi akibat crash tahun 1998.
"Harus diakui di bawah pemerintah Megawati, masalah perusahaan-perusahaan
yang banyak hancur dapat diperbaiki dan diselamatkan," tuturnya.
Prabowo lalu berterima kasih kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono
yang memimpin Indonesia di saat krisis yang sangat berat seperti menghadapi
tsunami. Selain itu, bersama wapres Jusuf Kalla menyelesaikan pertikaian di
Aceh yang sudah berjalan begitu lama. Prestasi yang harus diakui.
"Mereka semua dengan cara masing-masing memiliki sumbangsih terhadap apa
yang sekarang kita nikmati, negara kesatuan yang utuh, yang berdaulat, yang
merdeka, yang terus menjaga dan memperjuangkan untuk kemerdekaan dan
keadilan," ujarnya.
Prabowo lalu menyampaikan terima kasih kepada Presiden ke-7 RI Jokowi Widodo
dan mantan Wapres Ma'ruf Amin. Prabowo memuji kenegarawanan dan kepemimpinan
keduanya yang menahkodai RI melewati krisis-krisis yang sungguh berat. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 21 Oktober 2024 dengan judul "Prabowo: Terlalu Banyak Kebocoran dan Korupsi"
Berita Lainnya
-
Empat Faktor Penyebab Rendahnya Partisipasi Pemilih Pada Pilkada Serentak 2024
Senin, 02 Desember 2024 -
Data Sementara Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di Kota Bandar Lampung 52 Persen
Senin, 02 Desember 2024 -
Kemenkes: Hubungan Sesama Jenis Jadi Sebab Terbanyak HIV/AIDS
Minggu, 01 Desember 2024 -
Bawaslu Lampung Temukan 620 Kejadian Luar Biasa di Pilkada Serentak 2024
Minggu, 01 Desember 2024