• Senin, 02 Desember 2024

Jumlah Pengangguran di Lampung 209,16 Ribu Orang, Bertambah 1,92 Ribu

Selasa, 05 November 2024 - 13.47 WIB
90

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jumlah pengangguran di Provinsi Lampung per Agustus 2024 sebanyak 209,16 ribu orang. Bertambah 1,92 ribu orang atau 0,93 persen dibandingkan Agustus 2023.

Data tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, saat rilis berita statistik melalui kanal YouTube BPS Lampung, Selasa (5/11/2024). 

Atas menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki sebesar 3,62 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan yang sebesar 5,12 persen.

“Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan sebesar 5,33 persen jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan sebesar 3,54 persen,” ungkap dia.

Ia melanjutkan, jika dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, pada Agustus 2024 tamatan Sekolah Menengah Kejuruan merupakan yang paling tinggi angka TPT-nya dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,80 persen.

“TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,10 persen. TPT Lampung 4,19 berada pada posisi keempat terendah di Sumatera,” katanya.

Sementara itu, kata Atas, pada Agustus 2024 terdapat 4,78 juta orang penduduk Lampung yang bekerja. Apabila dibandingkan Agustus 2023, penduduk bekerja bertambah sebanyak 89,93 ribu orang.

Berdasarkan status pekerjaan utama, penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 3,31 juta orang (69,14 persen), sedangkan yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 1,47 juta orang (30,86 persen).

Terdapat tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yaitu sebesar 40,57 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,63 persen; dan Pertambangan dan Industri Pengolahan sebesar 9,55 persen.

“Penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan/pegawai, yaitu sebesar 27,87 persen, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar, yaitu sebesar 2,99 persen,” bebernya.

“Selain itu penduduk bekerja masih didominasi oleh tamatan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 35,53 persen. Sementara itu, penduduk bekerja tamatan Diploma I/II/III dan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 9,33 persen,” imbuhnya. (*)