Dorong Investasi, Lampung Diharapkan Bertransformasi dari Sektor Pertanian ke Industri

Suasana diskusi publik bertema “Energi dan Investasi Seimbangkah?” yang digelar PWI Lampung di Hotel Horison Bandar Lampung. Kamis (5/12/2024). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Potensi besar Provinsi Lampung menjadi
sorotan dalam diskusi publik bertema “Energi dan Investasi Seimbangkah?” yang
digelar PWI Lampung di Hotel Horison Bandar Lampung. Kamis (5/12/2024).
Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Lampung, Fiskara Indawan, menilai bahwa
Lampung masih terlalu bergantung pada sektor primer diantaranya pertanian, sehingga pertumbuhan
ekonominya berjalan lambat.
"Selama 25 tahun terakhir, struktur ekonomi Lampung stagnan di sektor
primer. Padahal, kita punya potensi industri yang besar, seperti komoditas
tebu, ubi kayu, dan produk turunannya," jelas Fiskara.
Ia mendorong transformasi ekonomi agar Lampung dapat bersaing dan mengejar
target pertumbuhan nasional 9% sesuai visi Lampung Emas 2045.
Fiskara menambahkan, nilai ekonomi Lampung saat ini mencapai Rp500 triliun
dan berpotensi tumbuh menjadi Rp2.000 triliun pada 2045 jika pengelolaan sektor
industri dan investasi ditingkatkan.
"Pertanyaannya, bagaimana meningkatkan nilai investasi di Lampung?
Caranya, menarik investor dari luar Lampung, dengan membuat infrastruktur yang
bagus agar investor tertarik untuk berinvestasi di Lampung," terangnya.
Selain transformasi ekonomi, kesiapan energi juga menjadi fokus diskusi.
Zainal Abidin, Staf Ahli Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemprov Lampung,
memaparkan potensi energi terbarukan Lampung yang mencapai 7,579 GW, meliputi
panas bumi, biomassa, surya, dan angin.
"Namun, pemanfaatannya belum maksimal. Ketidakseimbangan antara
ketersediaan energi dan permintaan menjadi tantangan utama,"
ungkapnya.
Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menambahkan bahwa sektor energi yang
belum optimal dapat menghambat arus investasi.
Wira mengatakan, beberapa bulan yang lalu pihaknya menggelar audiensi dengan
PT PLN Lampung. Dimana mendapatkan informasi bahwa saat ini beban harian dan
beban puncak listrik itu sudah sama.
“Saat ini, beban harian dan puncak listrik di Lampung sudah sama. Jika
infrastruktur energi tidak segera diperbaiki, investor bisa kehilangan
kepercayaan," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa investasi di bidang perhotelan dan kesehatan
sedang melonjak. Dengan belasan hotel dan rumah sakit baru yang akan dibangun,
kebutuhan energi akan terus meningkat.
“Investasi sedang banyak masuk ke Lampung tapi kalau energinya tidak
tersedia kita akan ditinggal, dia balik kanan. Kami PWI Lampung tentu sangat
mendukung masuknya investor agar berlomba-lomba untuk berinvestasi di Lampung,”
kata Wira. (*)
Berita Lainnya
-
Tahun Ajaran 2025/2026 Uang Komite Dihapus, MKKS SMA Lampung Siap Taat
Senin, 09 Juni 2025 -
DPRD Lampung Dukung Kebijakan Pembebasan Uang Komite, Deni Ribowo: Upaya Tingkatkan IPM
Senin, 09 Juni 2025 -
Amankan WSL Krui Pro, Polda Lampung Gelar Operasi Tuhuk Krakatau 2025
Senin, 09 Juni 2025 -
Bocah 10 Tahun di Bandar Lampung Jadi Korban Begal, Terseret Motor Hingga 15 Meter
Senin, 09 Juni 2025