• Senin, 09 Juni 2025

Dorong Investasi, Lampung Diharapkan Bertransformasi dari Sektor Pertanian ke Industri

Kamis, 05 Desember 2024 - 11.59 WIB
64

Suasana diskusi publik bertema “Energi dan Investasi Seimbangkah?” yang digelar PWI Lampung di Hotel Horison Bandar Lampung. Kamis (5/12/2024). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Potensi besar Provinsi Lampung menjadi sorotan dalam diskusi publik bertema “Energi dan Investasi Seimbangkah?” yang digelar PWI Lampung di Hotel Horison Bandar Lampung. Kamis (5/12/2024).

Ekonom Senior Bank Indonesia (BI) Lampung, Fiskara Indawan, menilai bahwa Lampung masih terlalu bergantung pada sektor primer diantaranya pertanian, sehingga pertumbuhan ekonominya berjalan lambat. 

"Selama 25 tahun terakhir, struktur ekonomi Lampung stagnan di sektor primer. Padahal, kita punya potensi industri yang besar, seperti komoditas tebu, ubi kayu, dan produk turunannya," jelas Fiskara.

Ia mendorong transformasi ekonomi agar Lampung dapat bersaing dan mengejar target pertumbuhan nasional 9% sesuai visi Lampung Emas 2045. 

Fiskara menambahkan, nilai ekonomi Lampung saat ini mencapai Rp500 triliun dan berpotensi tumbuh menjadi Rp2.000 triliun pada 2045 jika pengelolaan sektor industri dan investasi ditingkatkan. 

"Pertanyaannya, bagaimana meningkatkan nilai investasi di Lampung? Caranya, menarik investor dari luar Lampung, dengan membuat infrastruktur yang bagus agar investor tertarik untuk berinvestasi di Lampung," terangnya.

Selain transformasi ekonomi, kesiapan energi juga menjadi fokus diskusi. Zainal Abidin, Staf Ahli Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemprov Lampung, memaparkan potensi energi terbarukan Lampung yang mencapai 7,579 GW, meliputi panas bumi, biomassa, surya, dan angin.

"Namun, pemanfaatannya belum maksimal. Ketidakseimbangan antara ketersediaan energi dan permintaan menjadi tantangan utama," ungkapnya. 

Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, menambahkan bahwa sektor energi yang belum optimal dapat menghambat arus investasi.

Wira mengatakan, beberapa bulan yang lalu pihaknya menggelar audiensi dengan PT PLN Lampung. Dimana mendapatkan informasi bahwa saat ini beban harian dan beban puncak listrik itu sudah sama.

“Saat ini, beban harian dan puncak listrik di Lampung sudah sama. Jika infrastruktur energi tidak segera diperbaiki, investor bisa kehilangan kepercayaan," jelasnya. 

Ia juga mengungkapkan bahwa investasi di bidang perhotelan dan kesehatan sedang melonjak. Dengan belasan hotel dan rumah sakit baru yang akan dibangun, kebutuhan energi akan terus meningkat. 

“Investasi sedang banyak masuk ke Lampung tapi kalau energinya tidak tersedia kita akan ditinggal, dia balik kanan. Kami PWI Lampung tentu sangat mendukung masuknya investor agar berlomba-lomba untuk berinvestasi di Lampung,” kata Wira. (*)