Lampung Miliki Potensi Besar Panas Bumi, Baru Dimanfaatkan 220 MW

General Manager PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Hadi Suratno, dalam Diskusi PWI Lampung di Hotel Horison, Kamis (5/12/2024). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung memiliki potensi energi
panas bumi (geothermal) yang sangat besar, namun pemanfaatannya hingga saat ini
baru mencapai 220 megawatt.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager PT Pertamina Geothermal
Energy (PGE), Hadi Suratno, dalam Diskusi PWI Lampung bertajuk "Energi dan
Investasi Seimbangkah?" yang digelar di Hotel Horison, Kamis
(5/12/2024).
"Potensi geothermal di Lampung cukup besar. Namun, yang baru
dimanfaatkan saat ini oleh kami baru 220 megawatt kapasitas," ungkap
Hadi.
Menurutnya, dengan kapasitas tersebut, total listrik yang dihasilkan PGE
dan PLN di Lampung baru mencapai 600 megawatt. Padahal, kebutuhan listrik di
provinsi ini berkisar antara 1.200 hingga 1.300 megawatt.
"Kekurangannya, hampir 700 megawatt, masih dipasok dari Sumatera
Selatan. Akibatnya, jika terjadi gangguan di Sumsel, Lampung akan terkena
dampaknya," jelasnya.
Hadi menambahkan, PT PGE terus mengembangkan potensi geothermal, termasuk
di Ulubelu, Tanggamus, yang memiliki cadangan tambahan hingga 135 megawatt.
Selain itu, PGE berencana mengeksplorasi potensi di Gunung Tiga dengan
kapasitas 55 megawatt.
"Saat ini kami sedang mengurus perizinan, termasuk rekomendasi dari
Pemerintah Provinsi Lampung yang sudah diterbitkan. Selanjutnya, izin penggunaan
lahan hutan akan diajukan ke kementerian," jelas Hadi.
Proyek eksplorasi Gunung Tiga ini diharapkan bisa mulai beroperasi secara
komersial Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2028. Sementara, unit
pertama dan kedua ditargetkan beroperasi pada tahun 2029.
Menurutnya secara nasional, potensi geothermal Indonesia mencapai 23
gigawatt. Namun, baru 11 persen atau sekitar 2.400 megawatt yang dieksploitasi,
dengan 80 persen di antaranya dioperasikan oleh PGE.
"Kami menargetkan penambahan kapasitas hingga 1.500 megawatt secara
nasional pada tahun 2033. Salah satu pengembangan utamanya adalah di
Lampung," ujarnya.
Dengan kolaborasi dan dukungan dari pemerintah daerah, Lampung diharapkan
dapat memanfaatkan potensi panas bumi yang besar untuk memenuhi kebutuhan
energi dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Sementara itu Manager Umum Chandra Group, Deni Wahyudi mengatakan, jika
para pengusaha di Provinsi Lampung, terutama pelaku UMKM menuntut kepastian
pasokan listrik yang stabil.
Pada kesempatan tersebut Deni menyoroti kerugian yang dialami pelaku usaha
akibat pemadaman listrik atau blackout beberapa bulan lalu yang terjadi di
Lampung.
"Kasus blackout kemarin benar-benar merugikan kami. Toko-toko kecil di
bawah Chandra Group, termasuk lima cabang kami, terpaksa tutup karena tidak
bisa beroperasi. Meskipun kami menggunakan genset, operasionalnya tidak bisa
satu hari penuh dan menambah biaya,” ujarnya.
Deni menambahkan, kebutuhan akan listrik yang stabil sangat mendesak agar
pelaku usaha tidak terus menerus terbebani oleh biaya tambahan, seperti
pembelian bahan bakar untuk genset.
"Kami berharap PLN bisa menjamin pasokan listrik di Lampung agar
kebutuhan para pelaku usaha terpenuhi," tambahnya.
Hal senada diungkapkan oleh perwakilan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia
(HIPPI) Lampung, Dwi Agus Irianto. Ia menyatakan bahwa kepastian ketersediaan
listrik menjadi krusial, khususnya bagi UMKM yang jumlahnya sangat banyak di
Lampung.
"Jangan sampai kejadian blackout seperti kemarin terulang lagi. Kami,
pelaku UMKM, butuh kepastian pasokan listrik untuk memastikan usaha kami tetap
berjalan lancar,” ujar Dwi.
Dwi juga mendorong pemerintah daerah untuk menggandeng investor guna
mengembangkan energi terbarukan di Lampung. Menurutnya, sumber energi baru ini
dapat mengurangi ketergantungan pada pembangkit besar.
"Langkah seperti yang dilakukan Universitas Teknokrat Indonesia (UTI),
yang mengenalkan mahasiswa pada energi baru dan terbarukan, perlu diapresiasi.
Ini sejalan dengan kebutuhan kami untuk mendapatkan pasokan listrik yang lebih
baik dan terjangkau," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Penjualan Listrik PLN UID Lampung Tumbuh 7,37 Persen, Raih Runner-up Tingkat Nasional
Kamis, 24 Juli 2025 -
Universitas Saburai Perkuat Jejaring Nasional Lewat Audiensi dengan Ketua MPR RI
Kamis, 24 Juli 2025 -
DPRD Sidak SMA Siger, Temukan Belum Ada Aktivitas Belajar, Regulasi Masih Belum Jelas
Kamis, 24 Juli 2025 -
Pemprov Lampung Kembali Rolling Pejabat Eselon II, Kali Ini Risky Sofyan dan Fitrianita Damhuri
Kamis, 24 Juli 2025