• Selasa, 03 Juni 2025

Dosen Teknokrat Indonesia, Dedi Darwis Kembali Jadi Keynote Speaker di AIJ 2024 Moskow

Selasa, 10 Desember 2024 - 22.03 WIB
1.1k

Dedi Darwis, dosen dari Universitas Teknokrat Indonesia, kembali diundang sebagai keynote speaker pada konferensi internasional Artificial Intelligence Journey (AIJ) 2024. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dedi Darwis, dosen dari Universitas Teknokrat Indonesia, kembali diundang sebagai keynote speaker pada konferensi internasional Artificial Intelligence Journey (AIJ) 2024. Acara bergengsi ini akan berlangsung pada 11–13 Desember 2024 di Kutuzovsky Avenue, salah satu kawasan elit di Moskow, Rusia.

AIJ 2024 menghadirkan pakar kecerdasan buatan dari berbagai negara, termasuk Jerman, Prancis, India, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Indonesia. Dedi Darwis dijadwalkan menyampaikan pemaparan inovatif terkait penerapan kecerdasan buatan di sektor pendidikan dan sosial. Hal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai akademisi berpengaruh di tingkat internasional.

Menurut Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., undangan ini adalah bukti keunggulan sumber daya manusia di Universitas Teknokrat Indonesia.

“Kami sangat bangga atas pencapaian Dedi Darwis yang terus menunjukkan kapasitasnya di tingkat internasional. Ini adalah bukti nyata bahwa akademisi Indonesia mampu bersaing di panggung global dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Kehadiran beliau di AIJ 2024 juga menginspirasi kami untuk terus mendukung inovasi dan penelitian yang relevan dengan kebutuhan global,” ujarnya.

Selain memberikan pidato utama, Dedi Darwis juga akan berpartisipasi dalam sesi diskusi panel dan workshop yang melibatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu. Konferensi ini diharapkan menjadi platform untuk menjalin kolaborasi internasional dan memajukan inovasi teknologi kecerdasan buatan.

Partisipasi Dedi Darwis dalam AIJ 2024 menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia mampu memberikan dampak positif di tingkat global. (**)