• Sabtu, 05 Juli 2025

Ribuan Petani Singkong Serbu Kantor Pemprov Lampung, Tuntut Penerapan Harga Singkong Rp1.400

Senin, 13 Januari 2025 - 11.08 WIB
172

Tampak ratusan petani singkong saat menyampaikan aspirasinya di depan kantor Gubernur Lampung. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ribuan petani singkong dari tujuh kabupaten di Provinsi Lampung mendatangi kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan kantor DPRD Lampung, Senin (13/1/2025).

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, ribuan petani tersebut berasal dari Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, Way Kanan, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji.

Para demonstran mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB dan melakukan orasi secara bergantian dari perwakilan tiap kabupaten sampai sekitar pukul 10.45 WIB. Meski hujan rintik mulai turun, mereka tetap bertahan di halaman kantor pemerintahan.

"Kami datang ke sini dari berbagai kabupaten untuk menuntut pelaksanaan kesepakatan harga singkong. Ternyata, kesepakatan yang dibuat oleh Gubernur tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Ia mengungkapkan keresahan petani karena meskipun Pemprov Lampung telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan 15 persen, kenyataan di lapangan berbeda.

"Harga yang ditetapkan adalah Rp1.400 dengan potongan 15 persen, tetapi kenyataannya potongan tetap 30 persen. Perusahaan tidak mematuhi aturan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap Pemprov Lampung tegas dalam menjalankan kesepakatan harga singkong tersebut.

"Kami berharap ketetapan dalam kesepakatan ini bisa dijalankan. Kalau memang harus menutup perusahaan yang tidak patuh, ya tutup saja semuanya," tegasnya.

Ia juga meminta perwakilan dari Pemprov dan DPRD Lampung untuk menemui para demonstran.

"Kedatangan kami ke kantor gubernur adalah untuk meminta pertanggungjawaban dari gubernur dan wakil rakyat. Kalian semua dipilih oleh rakyat, jadi tertibkan perda yang sudah ada. Kami meminta perwakilan dari DPRD dan gubernur untuk datang menemui kami," jelasnya.

"Jangan hanya berdiam diri di dalam ruangan. Waktu meminta dukungan rakyat kalian merengek-rengek, sekarang kami menunggu kehadiran kalian di sini," tambahnya. (*)