14.714 Balita di Lampung Stunting, Lamteng Terbanyak

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Jumlah balita atau anak di bawah lima tahun di Provinsi Lampung yang
mengalami stunting ada sebanyak 14.714 orang.
Angka itu berdasarkan data
dari website aksi.bangda.kemendagri.go.id milik Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2024, yang dikutip Kamis
(16/1/2025).
Dalam data tersebut, jumlah
balita di Provinsi Lampung sebanyak 532.246 anak. Dari jumlah itu, 14.714 anak
balita mengalami stunting diantaranya kategori pendek 11.047 anak, dan sangat
pendek 3.667 anak.
Balita mengalami stunting
tersebut tersebar di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Balita terbanyak
mengalami stunting berada di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) total ada 2.726
anak, dan paling sedikit ada di Kabupaten Pesisir Barat dengan 39 anak.
Jika dibandingkan pada tahun
2023, jumlah balita stunting di Provinsi Lampung berkurang sebanyak 6.164 anak.
Dimana tercatat pada tahun 2023 terdapat 20.878 balita stunting, yang terdiri
dari balita pendek 15.816 anak dan balita sangat pendek 5.062 anak.
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung
Samsudin mengajak para orang tua untuk lebih peduli terhadap kebutuhan gizi
anaknya guna mengendalikan kasus stunting di daerah.
"Seluruh orang tua
harus selalu memberikan makanan bergizi. Sekaligus memperhatikan asupan gizi
bagi anak-anaknya, agar tumbuh kembangnya sempurna," ujar Samsudin saat
diwawancarai usai menghadiri lokakarya RSUD Abdul Moeloek di Swiss-belhotel,
beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan dengan
memperhatikan asupan gizi bagi anak, maka dapat menjadi salah satu upaya dalam
mengendalikan kasus stunting di daerah.
"Ke depan kita harus
berhasil mengendalikan stunting yang merupakan gangguan tumbuh kembang anak
karena kurang diberikan makanan bergizi. Sehingga memperhatikan gizi anak ini
sangat penting," katanya.
Menurut dia, selain orang
tua yang harus memperhatikan gizi anak, pemerintah juga ikut serta dalam
meningkatkan gizi anak salah satunya dengan memberikan makan tambahan serta
diberikannya makan bergizi bagi ibu hamil dan menyusui yang telah dilakukan
beberapa waktu lalu.
"Semua harus memastikan
supaya masyarakat betul-betul makan-makanan bergizi, agar tumbuh kembangnya
baik dan tentunya ini adalah langkah untuk mencegah stunting juga,"
ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa
pencegahan stunting adalah tanggung jawab semua pihak dan langkah pertama yang
harus dilakukan adalah memastikan bahwa ibu hamil dan menyusui mendapatkan
asupan gizi yang cukup dan berkualitas, agar anak yang dikandung sehat sejak
dini.
"Yang terpenting adalah
memperhatikan gizi anak sejak dini sekaligus mengatasi stunting di Provinsi
Lampung. Semua harus berupaya menurunkan terus sampai tidak ada kasus stunting
di Lampung, sehingga anak-anak bertumbuh dengan baik," ucap dia.
Ia pun berharap semua pihak
dapat bersama-sama mengupayakan perbaikan gizi masyarakat, khususnya untuk ibu
hamil dan menyusui untuk mewujudkan generasi emas 2045. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia dan Hotel Radisson Sepakat Kembangkan SDM Perhotelan
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025 -
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 untuk Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Jumat, 04 Juli 2025