Banjir di Sragi Lamsel, Siswa ke Sekolah Naik Perahu Kayu
Siswa di Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, harus menumpang perahu kayu untuk sampai ke sekolah. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Akibat terjangan banjir yang tak kunjung surut, siswa di Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), harus menumpang perahu kayu untuk sampai ke sekolah.
Hujan deras yang mengguyur sejak hari Senin hingga Kamis (20-23/1/2025) mengakibatkan meluapnya Sungai Way Sekampung dan membanjiri 3 dusun di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi.
Genangan air mengepung rumah warga dan akses jalan utama yang biasa digunakan untuk mobilitas sehari-hari. Ketinggian air pun cukup mengkhawatirkan, yakni mulai 70 centimeter hingga 1 meter.
Putusnya akses jalan akibat genangan air, membuat ratusan warga mengungsi ke dataran yang lebih tinggi atau tanggul. Miris, para siswa harus menaiki perahu kayu untuk sampai ke sekolah.
Reza, nelayan setempat mengungkapkan, sudah 5 hari lamanya kondisi genangan air di Dusun Umbul Besar, Desa Bandar Agung, tak kunjung surut.
"Sudah berjalan 5 hari, lagi nggak berjalan lagi lumpuh bener. Saya disini sehari-harinya nelayan, semenjak banjir ini kita lumpuh total tidak bisa aktivitas," buka Reza, Jumat (24/1/2025).
Baca juga : Banjir di Sragi Lampung Selatan, 610 Warga Terdampak
Selain melumpuhkan kegiatan para nelayan, banjir juga memaksa anak sekolah menaiki perahu kayu yang ada untuk bisa terus mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Mengantar anak-anak belajar ke sekolah (naik perahu kayu), tidak ada yang mengantar," sambung Reza.
Reza menduga, sebelumnya hulu air di Sungai Way Sekampung ditahan terus yang kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan petani akibat kekurangan air.
"Nah sekarang itu otomatis dibuka semua, jadi imbasnya kesini air mengalir bertambah jadi banjir," kritiknya.
Akibatnya, aktivitas masyarakat lumpuh total. Setidaknya seratusan warga harus mengungsi, dan bergantung pada suplai makanan dari Dinas Sosial setempat. "Kalau bantuan paling makan, pagi dan sore ada," ujarnya.
Reza berharap, banjir terparah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir itu bisa segera teratasi. Caranya, akses jalan atas yang saat ini berlumpur jika terjadi banjir harus dibuat permanen.
"Harapannya perhatian dari pemerintah utamanya soal jalan atas, jalan di daerah sewaktu-waktu ya begini (banjir) per 5 tahun. Kalau dulu tidak seberapa, sekarang ini malah yang parah sampai semua aktivitas tidak berjalan," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan, Ariswandi menyebut, warga di 3 dusun yakni Umbul Besar, Sumber Jaya, dan Bunut Utara, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, sudah banyak yang mengungsi ke tanggul atau dataran lebih tinggi.
"Masyarakat mengungsi ke tanggul ada sekitar 100 orang, tapi yang terdampak banjir keseluruhannya ada 610 orang," kata Ariswandi, Rabu (21/1/2025) lalu.
Rincian warga terdampak banjir, yakni di Dusun Umbul Besar ada 446 orang, kemudian Dusun Bunut Utara ada 29 orang, dan Dusun Sumber Jaya135 orang.
"Saya berharap kepada pemerintah khususnya kita mohon bantuan kepada BNPB. Pertama, kita minta perlengkapan peralatan karena ini untuk mengevakuasi. Melihat perahu karet kita kurang, kemudian tenda pengungsian juga kurang," pinta Ariswandi. (*)
Berita Lainnya
-
Pabrik Kerupuk di Natar Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir 100 Juta
Rabu, 12 November 2025 -
Parade Jetski Bakauheni-Merak Siap Buka Rangkaian Hari Jadi Lampung Selatan ke-69
Selasa, 11 November 2025 -
Polisi Ringkus Pelajar Pencuri Motor di Kampus ITERA, Dua Pelaku Buron
Selasa, 11 November 2025 -
Penembak Hansip di Cakung Ditangkap di Bakauheni Lampung Selatan
Minggu, 09 November 2025









