• Kamis, 10 Juli 2025

Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Teknokrat, Mahathir Muhammad: Kekuatan Pemimpin Itu pada Pengaruhnya

Jumat, 14 Februari 2025 - 08.50 WIB
3.8k

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. H. Mahathir Muhammad, S.E., M.M., menegaskan bahwa kekuatan seorang pemimpin terletak pada pengaruhnya, bukan sekadar jabatan. Hal tersebut disampaikan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) yang digelar di Gelanggang Mahasiswa Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, Universitas Teknokrat Indonesia.

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Lampung, Ahmad Giri Akbar, pada Rabu (12/2/2025). Dalam paparannya, Mahathir Muhammad menekankan pentingnya mahasiswa mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan dengan memperluas pengalaman, memperbanyak relasi, serta meningkatkan wawasan melalui membaca.

Mahathir berbagi pengalaman dalam mengelola Universitas Teknokrat Indonesia, yang kini dikenal sebagai kampus swasta terbaik di ASEAN. Ia mencontohkan perjalanan Rektor Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., yang memulai Teknokrat dari lembaga kursus sederhana pada tahun 1986 di garasi rumahnya di Jalan Kartini, Bandar Lampung. Berkat ketekunan dan manajemen yang kuat, Teknokrat kini menjadi kampus berprestasi dengan segudang penghargaan.

Menurut Mahathir, kepemimpinan bukan tentang popularitas, melainkan keberanian mengambil keputusan yang tegas, meskipun tidak selalu disukai banyak orang. Ia menekankan pentingnya kontrol dan evaluasi terhadap keputusan yang sudah diambil agar seluruh tim tetap berjalan pada arah yang benar.

Pada sesi tanya jawab, seorang mahasiswa menanyakan cara mengelola konflik dalam organisasi. Mahathir menjelaskan bahwa konflik adalah hal alami yang dapat memicu lahirnya ide-ide baru.

"Konflik yang dikelola dengan baik justru membawa manfaat. Dari perbedaan pendapat, kita bisa menemukan solusi terbaik untuk organisasi. Yang sulit bukan menyelesaikan konflik, tetapi menciptakan konflik yang sehat demi memperkaya gagasan," jelas Mahathir.

Ia menambahkan bahwa solusi konflik sering kali dapat ditemukan melalui komunikasi yang baik. Bahkan, ia bercanda bahwa kadang cukup dengan duduk bersama sambil makan enak, titik temu pun bisa tercapai.

Mahathir menegaskan bahwa kegiatan seperti LDKM menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk melatih jiwa kepemimpinan sejak dini. Ia berharap para mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia mampu menjadi pemimpin yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga memiliki integritas, pengaruh positif, dan kemampuan memimpin perubahan di masa depan.

Acara ini menjadi salah satu rangkaian upaya Universitas Teknokrat Indonesia dalam membentuk mahasiswa yang siap berkompetisi secara global, sejalan dengan visi kampus untuk terus mencetak pemimpin unggul menuju Indonesia Emas 2045. (**)