Transporter: Lampung Hasilkan Limbah Medis 8 Ton per Hari

Direktur Utama PT Manuppak Abadi, Firman Siagian. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Transporter atau perusahaan pengangkutan limbah medis dari rumah sakit menyebut Provinsi Lampung menghasilkan 8 ton limbah medis per hari. Namun masih banyak rumah sakit yang belum mengelola limbah medis dengan baik.
Direktur Utama PT Manuppak Abadi, Firman Siagian mengungkapkan, satu rumah sakit dengan pasien rawat inap bisa menghasilkan 100 kilogram (Kg) sebulan.
"Rumah sakit tipe A yang memiliki kapasitas besar, per bed bisa menghasilkan limbah medis 3-4 kg per hari. Jika ada 500 bed terisi pasien, kalau kita hitung secara kasar paling tidak 1,5 ton per hari. Kalau total limbah medis di Lampung sebanyak 8 ton per hari,” kata Firman, saat dikonfirmasi kupastuntas.co, Senin (17/2/2025).
Akan tetapi menurutnya masih banyak petugas kesehatan di rumah sakit yang belum memahami penanganan limbah medis dengan baik dan kesadarannya rendah.
"Jika ditemukan limbah medis sampai di TPA, cleaning service yang mengumpulkan limbah medis belum teredukasi dengan baik. Jadi ada rasa malas untuk mengambil ketika dia melihat ada satu jarum suntik masuk ke sampah organik. Walaupun hanya satu, padahal dalam menjalankan tugas tidak boleh seperti itu,” ucapnya.
Padahal, lanjut Firman, sudah ada SOP yang jelas dalam penanganan limbah medis, seperti wajib pakai APD, menggunakan cold storage. Namun masih ada rumah sakit yang belum menggunakan cold storage.
Firman menjelaskan, cold storage digunakan sebagai pendingin limbah medis hingga -10 derajat celcius sebelum dimusnahkan. Masa simpan limbah medis dengan menggunakan cold storage bisa mencapai 90 hari, tetapi jika tidak menggunakan alat itu, maksimal 2 X 24 jam harus sudah dimusnahkan.
"Sementara yang terjadi di lapangan, rumah sakit yang tidak punya cold storage limbah medisnya baru dimusnahkan setelah 2 X 24 jam. Kalau kita survei, hampir gak ada rumah sakit di Lampung yang punya alat cold storage,” ungkapnya.
Berdasarkan penelusuran di website penjualan online, satu unit cold storage kapasitas 400 kg seharga Rp249.200.000.
Sebagai transporter, Firman mengatakan pihaknya dalam seminggu mengangkut limbah medis sebanyak 1,5 ton, sehingga sebulan bisa mengangkut 6 ton.
Perusahaannya melayani pengangkutan limbah medis di Rumah Sakit Harapan Bunda di Lampung Tengah dan Rumah Sakit Mutiara Bunda di Tulang Bawang. Puskesmas se-Kabupaten Pesawaran, Tulang Bawang. Sedangkan di Lampung Tengah baru proses kontrak.
“Periode angkut hanya sekali dalam seminggu dengan harga Rp11 ribu per kilogram sudah termasuk biaya pemusnahan oleh pihak ketiga yakni PT Wastec International di Cilegon,” terangnya. (*)
Berita Lainnya
-
Wiyadi Ajak Warga Kemiling Teguhkan Pancasila di Tengah Derasnya Arus Globalisasi
Kamis, 10 Juli 2025 -
17 Desa di Lampung Masuk Kategori Sangat Tertinggal
Kamis, 10 Juli 2025 -
Tarif Impor AS 32 Persen Ancam Ekspor RI, Kadin Lampung: Saatnya Indonesia Ambil Alih Rantai Pasok Dunia
Kamis, 10 Juli 2025 -
Jalan Kedua Menuju Ijazah: Pendaftaran Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C Masih Dibuka Hingga Akhir Juli 2025
Kamis, 10 Juli 2025