Cegah Kasus TPPO, Disnaker Bandar Lampung Gandeng Polda

Kabid Penempatan Kerja Disnaker Pemkot Bandar Lampung, Muhammad Kabul. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Disnaker Pemkot Bandar Lampung mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kasus Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO).
Kabid Penempatan Kerja Disnaker Pemkot Bandar Lampung, Muhammad Kabul mengatakan, pihaknya saat ini telah bekerja sama dengan Polda Lampung soal kasus TPPO ini.
“Kita sudah banyak melakukan upaya, karena ini bukan hal baru, mungkin modusnya saja yang baru,” ujarnya mewakili Kepala Disnaker Pemkot Bandar Lampung, Yudi, Selasa (18/2/2025).
“Kita punya Tim TPPO yang dipimpin oleh orang dari Polda, kita sering turun sosialisasi. Tiap ada LPK baru tim akan turun untuk bekerja sama dengan penyalurnya,” terusnya.
Dewasa ini, masih banyak oknum yang memanfaatkan minat warga yang ingin bekerja di luar negeri tersebut. Untuk itu ia berharap agar upaya yang telah dilakukan ini bisa efektif mencegah kasus TPPO yang sedang marak.
Walaupun tidak didukung dengan sarana yang memadai, ia memastikan upaya yang mereka lakukan bisa mengurangi resiko TPPO di kota setempat.
“Sejauh ini kita asik saja, selalu senang bekerja dengan Tim TPPO. Karena ini memang suatu kewajiban untuk disosialisasikan. Dalam hal ini, kita juga terus berkomitmen untuk terus bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan,” terusnya.
Sebelumnya, pihaknya telah mencatat sebanyak 851 warga Bandar Lampung ke luar negeri untuk menjadi pekerja migran.
“Kalau secara kewenangan, kami Disnaker Pemkot Bandar Lampung hanya memverifikasi saja,” tutur Kabul. Tahun 2024 lalu, kami memverifikasi berkas pekerja migran di Bandar Lampung sebanyak 851 orang,” sambungnya.
Kabul mengungkapkan, pekerja migran itu didominasi oleh kaum hawa atau perempuan yakni mencapai 531, dan sisanya pria.
“Rata-rata perempuan yang kerja di luar negeri itu pun bekerja di sektor informal seperti pengasuh bayi, pengasuh lansia dan ART. Mereka (pekerja migran) paling banyak di tiga negara seperti Taiwan, Singapura dan Hongkong,” sambung Kabul.
Untuk sektor formal, ungkap Kabul, biasanya pekerja migran mendominasi pekerjaan buruh pabrik, pekerja hotel dan restoran. “Dan untuk sektor formal ini malah yang lagi ramai di Timur Tengah seperti Arab, Kuwait hingga Dubai,” tuturnya.
Sementara itu, di tahun 2025 ini, pihaknya telah mencatat sudah ada sebanyak 57 orang yang mengajukan kerja di luar negeri.
“Tahun ini kita memverifikasi berkas untuk penempatan pekerja migran itu sekitar 57 orang. Baik sektor formal maupun informal,” tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dinsos Lampung Hadirkan Layanan Sosial Lengkap: Rumah Singgah, Alat Bantu Disabilitas, dan Bantuan Ekonomi
Jumat, 11 Juli 2025 -
188 Ribu Anak di Lampung Berpotensi Jadi Penerima Program Sekolah Rakyat
Jumat, 11 Juli 2025 -
Dinsos Lampung Tegaskan Masuk Sekolah Rakyat Gratis Tanpa Pungutan Biaya
Jumat, 11 Juli 2025 -
Aswarodi: Lampung Jadi Salah Satu Lokasi Program Sekolah Rakyat, Dimulai Akhir Juli 2025
Jumat, 11 Juli 2025