Hingga 31 Januari 2025, Defisit APBN di Lampung Tembus Rp2,389 Triliun

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - APBN terus berperan sebagai shock absorber dalam menghadapi
tantangan ekonomi. Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung
mencatat, hingga 31 Januari 2025, defisit APBN regional Lampung mencapai
Rp2,389 triliun, meningkat 28,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya.
Kepala
Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin mengungkapkan,
pelebaran defisit ini mencerminkan strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas
daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global, termasuk fluktuasi harga
komoditas dan dinamika geopolitik.
“Hingga
31 Januari 2025, defisit anggaran regional Lampung mencapai Rp2,389 triliun,
meningkat 28,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun defisit meningkat, dampaknya diantisipasi melalui kinerja positif
penerimaan negara serta pengelolaan belanja yang lebih efisien,” kata Dody
dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).
Dody
juga menjelaskan bahwa pendapatan negara menunjukkan kinerja impresif dengan
pertumbuhan signifikan di awal tahun. Hingga akhir Januari 2025 realisasi
pendapatan negara di Lampung mencapai Rp795,65 miliar, tumbuh 26,21 persen (yoy).
Lonjakan
positif ini terutama didorong oleh kuatnya kinerja Penerimaan Perpajakan yang
mencatatkan pertumbuhan 30,70 persen (yoy).
Kontribusi
terbesar berasal dari pajak perdagangan internasional yang melesat hingga
638,50 persen (yoy), terutama pada komponen bea keluar akibat perbaikan ekspor
yang berhasil mencatatkan penerimaan Rp295,12 miliar.
Sedangkan
penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga mengalami pertumbuhan 3,93 persen
(yoy), selaras dengan peningkatan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).
Sementara
itu dari sisi belanja negara menurut Dody tetap akseleratif, dengan efisiensi
pada Belanja Pemerintah Pusat (Kementerian/ Lembaga), serta fokus dukungan pada
penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD).
Realisasi
Belanja Negara hingga akhir Januari 2025 tercatat sebesar Rp3,184 triliun atau
10,08 persen dari total pagu, tumbuh 27,64 persen (yoy).
Pertumbuhan
ini didukung oleh akselerasi penyaluran TKD, yang meningkat 34,73 persen (yoy),
terutama dari komponen dana bagi hasil tersalur Rp19,98 miliar, tumbuh 61,38
persen (yoy); Dana Alokasi Umum tersalur Rp1,999 triliun, tumbuh 54,51 persen
(yoy); dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik, tersalur Rp879,64 miliar,
tumbuh 9 persen (yoy).
“Di
sisi lain, Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mengalami kontraksi sebesar 16,84
persen (yoy) seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran, terutama pada Belanja
Barang dan Belanja Modal,” kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Lumpuhkan Empat Pelaku Curanmor Beraksi di 7 Lokasi Bandar Lampung
Minggu, 13 Juli 2025 -
Lampung Raih Tiga Emas Kejurnas Sambo di Padang
Minggu, 13 Juli 2025 -
Kasus Pencurian Motor, Polda Sebut Korban Mutia Luka Akibat Jatuh
Minggu, 13 Juli 2025 -
Terekam CCTV, Detik-detik Pencuri Motor Todongkan Senpi ke Pedagang Kue di Bandar Lampung
Minggu, 13 Juli 2025