• Senin, 14 Juli 2025

Program MBG di Lampung Jangkau 12.735 Siswa, Total Belanja Per Hari 191 Juta

Rabu, 26 Februari 2025 - 14.02 WIB
99

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung mengungkapkan program makan bergizi gratis (MBG) di Provinsi Lampung telah menjangkau 12.735 siswa di 70 sekolah.

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin mengatakan, jika anggaran yang digunakan untuk program MBG Rp8.000 hingga Rp10.000 per porsi dan total belanja harian sementara sekitar Rp191,59 juta.

"Hingga Januari 2025, program MBG telah menjangkau 12.735 penerima manfaat di 70 sekolah dengan anggaran Rp8.000 hingga Rp10.000 per porsi dan total belanja harian sementara sekitar Rp191,59 juta," katanya saat memberikan keterangan, Rabu (26/2/2025).

Menurutnya program tersebut telah melibatkan beberapa pihak, termasuk supplier pangan, ahli gizi, pemerintah daerah, unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian guna memastikan kelancaran distribusi.

"Partisipasi beragam pemangku kepentingan menunjukkan adanya proses peningkatan komitmen dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak usia sekolah," jelasnya.

Menurut Dody implementasi awal Program MBG menunjukkan perkembangan, dengan urgensi dukungan lebih lanjut di beberapa aspek.

Dari sisi operasional, peningkatan sumber bahan pangan dan kapasitas distribusi serta percepatan administrasi keuangan antara BGN dan mitra supplier perlu diperkuat untuk memastikan kelancaran program.

"Selain itu, perluasan cakupan wilayah dan optimalisasi penentuan sasaran penerima manfaat, khususnya bagi kelompok rentan, perlu diperkuat agar program ini semakin efektif," sambungnya.

Menurutnya, dengan penguatan tersebut MBG diharapkan tidak hanya meringankan beban pengeluaran makan siang bagi rumah tangga miskin, tetapi juga diharapkan memberikan manfaat gizi yang lebih luas, terutama bagi anak sekolah dan kelompok rentan lainnya.

"Opsi strategi kebijakan yang menyinergikan MBG dengan program bantuan sosial lainnya menunjukkan potensi manfaat dan efisiensi kebijakan pangan kepada masyarakat yang lebih luas," kata dia.

Misalnya, integrasi atau interkoneksi program MBG dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) berpeluang untuk dapat memperluas manfaat bagi kelompok rentan dan memperkuat keberlanjutan program pro-sosial.

Sepanjang tahun 2024 ekonomi Lampung tumbuh sebesar 4,57 persen (ctc) melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi di regional Sumatera yang tercatat sebesar 4,45 persen (cfc).

"Namun, capaian ini masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03 persen. Kinerja ini mencerminkan daya saing ekonomi Lampung yang tetap tumbuh, meskipun perlu penguatan struktural agar pertumbuhan dapat lebih optimal," kata dia. (*)