Program MBG di Lampung Jangkau 12.735 Siswa, Total Belanja Per Hari 191 Juta

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung
mengungkapkan program makan bergizi gratis (MBG) di Provinsi Lampung telah
menjangkau 12.735 siswa di 70 sekolah.
Kepala
Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin mengatakan, jika
anggaran yang digunakan untuk program MBG Rp8.000 hingga Rp10.000 per porsi dan
total belanja harian sementara sekitar Rp191,59 juta.
"Hingga
Januari 2025, program MBG telah menjangkau 12.735 penerima manfaat di 70
sekolah dengan anggaran Rp8.000 hingga Rp10.000 per porsi dan total belanja
harian sementara sekitar Rp191,59 juta," katanya saat memberikan
keterangan, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya
program tersebut telah melibatkan beberapa pihak, termasuk supplier pangan,
ahli gizi, pemerintah daerah, unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
kepolisian guna memastikan kelancaran distribusi.
"Partisipasi
beragam pemangku kepentingan menunjukkan adanya proses peningkatan komitmen
dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak usia sekolah," jelasnya.
Menurut
Dody implementasi awal Program MBG menunjukkan perkembangan, dengan urgensi
dukungan lebih lanjut di beberapa aspek.
Dari
sisi operasional, peningkatan sumber bahan pangan dan kapasitas distribusi
serta percepatan administrasi keuangan antara BGN dan mitra supplier perlu
diperkuat untuk memastikan kelancaran program.
"Selain
itu, perluasan cakupan wilayah dan optimalisasi penentuan sasaran penerima
manfaat, khususnya bagi kelompok rentan, perlu diperkuat agar program ini
semakin efektif," sambungnya.
Menurutnya,
dengan penguatan tersebut MBG diharapkan tidak hanya meringankan beban
pengeluaran makan siang bagi rumah tangga miskin, tetapi juga diharapkan
memberikan manfaat gizi yang lebih luas, terutama bagi anak sekolah dan
kelompok rentan lainnya.
"Opsi
strategi kebijakan yang menyinergikan MBG dengan program bantuan sosial lainnya
menunjukkan potensi manfaat dan efisiensi kebijakan pangan kepada masyarakat
yang lebih luas," kata dia.
Misalnya,
integrasi atau interkoneksi program MBG dengan Program Keluarga Harapan (PKH)
dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) berpeluang untuk dapat memperluas manfaat
bagi kelompok rentan dan memperkuat keberlanjutan program pro-sosial.
Sepanjang
tahun 2024 ekonomi Lampung tumbuh sebesar 4,57 persen (ctc) melampaui rata-rata
pertumbuhan ekonomi di regional Sumatera yang tercatat sebesar 4,45 persen
(cfc).
"Namun,
capaian ini masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai
5,03 persen. Kinerja ini mencerminkan daya saing ekonomi Lampung yang tetap tumbuh,
meskipun perlu penguatan struktural agar pertumbuhan dapat lebih optimal,"
kata dia. (*)
Berita Lainnya
-
Polisi Lumpuhkan Empat Pelaku Curanmor Beraksi di 7 Lokasi Bandar Lampung
Minggu, 13 Juli 2025 -
Lampung Raih Tiga Emas Kejurnas Sambo di Padang
Minggu, 13 Juli 2025 -
Kasus Pencurian Motor, Polda Sebut Korban Mutia Luka Akibat Jatuh
Minggu, 13 Juli 2025 -
Terekam CCTV, Detik-detik Pencuri Motor Todongkan Senpi ke Pedagang Kue di Bandar Lampung
Minggu, 13 Juli 2025