• Kamis, 01 Mei 2025

PT San Xiong Steel Akan Bayar Gaji Karyawan, Ketum FPSBI-KSN: Status Pekerja dan Lemburan Belum Jelas

Jumat, 11 April 2025 - 17.15 WIB
110

Momen manajemen baru PT San Xiong Steel Indonesia dan karyawan saat menggelar rapat terkait pembayaran gaji, Jumat (11/4/2025). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - PT San Xiong Steel Indonesia akhirnya bakal pembayaran gaji karyawan untuk bulan Maret 2025, yang sebelumnya sempat mengalami penunggakan.

Hal itu tertuang dalam notulen rapat antara pihak manajemen PT San Xiong Steel Indonesia, di bawah kepemimpinan Finny Fong, dengan perwakilan karyawan pada Jumat (11/4/2025).

Adapun notulen rapat yang beredar, sebagai berikut:

  • PT San Xiong Steel Indonesia, yang diwakili oleh Direktur Finny Fong selaku pimpinan manajemen baru, dan karyawan yang diwakili oleh 33 kepala divisi, telah menyepakati penyelesaian pembayaran gaji bulan Maret 2025 untuk 271 orang karyawan (nama-nama terlampir). Gaji dibayarkan dengan potongan iuran BPJS dan mengacu pada data penerimaan gaji serta THR bulan Maret. Pembayaran akan dilakukan oleh manajemen baru pada Selasa (15/4/2025).
  • Kedua belah pihak, yaitu manajemen PT San Xiong Steel Indonesia dan perwakilan 33 kepala divisi karyawan, telah sepakat bahwa tidak ada lagi tuntutan hak apapun di kemudian hari.
  • PT San Xiong Steel Indonesia akan kembali melakukan absensi karyawan, terhitung satu hari setelah notulen rapat ini ditandatangani.
  • Seluruh pihak yang terlibat, baik manajemen maupun karyawan yang diwakili oleh 33 kepala divisi, menyatakan tunduk, taat, dan patuh terhadap isi notulen rapat ini.

Sementara Ketua Umum (Ketum) Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia – Konfederasi Serikat Nasional (FPSBI-KSN), Yohanes Joko Purwanto, turut memberikan tanggapan atas hasil notulen tersebut.

"Itu pun belum maksimal, seperti belum ada kejelasan soal kapan produksi dimulai kembali dan bagaimana kelanjutan status pekerja," ujar Joko Purwanto saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).

"Termasuk juga soal hak-hak lain karyawan. Lemburan, misalnya, belum jelas karena menurut manajemen baru, datanya belum lengkap. Tapi setidaknya, pasca Lebaran, teman-teman buruh sudah bisa menerima gaji," tambahnya.

Joko Purwanto mendorong adanya kesepakatan antara serikat buruh dan manajemen baru terkait ruang dialog yang terbuka setiap kali muncul persoalan.

"Jadi ada sepemahaman antara pihak serikat dan manajemen baru. Setidaknya, setiap persoalan bisa dibicarakan bersama. Manajemen juga sudah membuka ruang komunikasi," tutupnya. (*)