• Selasa, 13 Mei 2025

Pelindo Regional 2 Panjang Klarifikasi Penutupan Drainase dan Tegaskan Komitmen Penanganan Banjir

Rabu, 23 April 2025 - 14.16 WIB
1.2k

General Manager PT Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi, saat memberikan klarifikasi kepada media dalam konferensi pers. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - General Manager PT Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi, memberikan klarifikasi kepada media terkait musibah banjir yang terjadi di Bandar Lampung, khususnya di Kecamatan Panjang. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa Pelindo tidak pernah melakukan penutupan drainase sebagaimana diberitakan sebelumnya.

"Kami sampaikan, tidak ada penutupan drainase oleh Pelindo. Drainase yang ada di sekitar kawasan pelabuhan sudah ada sejak lama dan aliran airnya tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Tembok pelabuhan yang disebut-sebut merupakan bagian dari sistem pengamanan pelabuhan internasional berdasarkan standar kode ISP," jelasnya dalam sesi konferensi pers di Panjang, Rabu (23/4).

Imam Rahmiyadi juga mengungkapkan bahwa pasca terjadinya banjir yang menyebabkan tiga korban jiwa di kawasan Sungai Raya Pas, Pelindo bergerak cepat dengan mengadakan rapat koordinasi bersama Wali Kota Bandar Lampung, Kapolres, Camat Panjang, serta berbagai pihak terkait. Rapat tersebut bertujuan untuk mempercepat langkah-langkah penanganan banjir dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Ia menuturkan bahwa sebenarnya, sejak awal tahun 2024, Pelindo sudah aktif melakukan berbagai upaya pencegahan, di antaranya normalisasi drainase bersama Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Kecamatan Panjang. Kegiatan normalisasi ini meliputi saluran air dari Bypass hingga Teluk Ambon, sepanjang sekitar 2,5 kilometer, menuju ke laut di luar area pelabuhan.

"Kolaborasi ini sudah berjalan beberapa bulan. Kami membersihkan saluran air yang membawa aliran dari bukit, termasuk di wilayah Dr. Agus hingga area depan pelabuhan," ujarnya.

Selain normalisasi yang telah berjalan, Pelindo juga berencana melakukan perluasan drainase dan pengurukan di beberapa titik strategis untuk memperlancar aliran air ke laut. Untuk mendukung program tersebut, perusahaan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta dan akan terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, kelurahan, kepolisian, dan stakeholder lainnya.

Imam menambahkan, meskipun kawasan pelabuhan tidak mengalami banjir, Pelindo tetap merasa bertanggung jawab untuk turut membantu penanganan wilayah sekitarnya. Melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) dan TGSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan), Pelindo berkomitmen untuk mendukung upaya perbaikan drainase, pembersihan jalan bersama Polsek setempat, serta program lingkungan lainnya.

"Kami juga menyadari pentingnya perawatan rutin drainase, mengingat sedimentasi bisa terjadi lebih cepat karena anomali cuaca. Karena itu, ke depan, kegiatan normalisasi dan pemeliharaan saluran air akan terus kami lakukan secara berkelanjutan," tegasnya.

Imam berharap seluruh pihak dapat terus bersinergi untuk memperkuat sistem drainase, menata kembali daerah hulu yang rawan longsor, serta memastikan aliran air berjalan lancar hingga ke laut. "Kami akan terus mendukung pemerintah dan masyarakat untuk meminimalkan risiko banjir di kawasan sekitar pelabuhan," pungkasnya. (**)