Pelindo Regional 2 Panjang Klarifikasi Penutupan Drainase dan Tegaskan Komitmen Penanganan Banjir

General Manager PT Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi, saat memberikan klarifikasi kepada media dalam konferensi pers. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - General Manager PT Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi,
memberikan klarifikasi kepada media terkait musibah banjir yang terjadi di
Bandar Lampung, khususnya di Kecamatan Panjang. Dalam keterangannya, ia
menegaskan bahwa Pelindo tidak pernah melakukan penutupan drainase sebagaimana
diberitakan sebelumnya.
"Kami sampaikan, tidak
ada penutupan drainase oleh Pelindo. Drainase yang ada di sekitar kawasan
pelabuhan sudah ada sejak lama dan aliran airnya tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Tembok pelabuhan yang disebut-sebut merupakan bagian dari sistem
pengamanan pelabuhan internasional berdasarkan standar kode ISP," jelasnya
dalam sesi konferensi pers di Panjang, Rabu (23/4).
Imam Rahmiyadi juga
mengungkapkan bahwa pasca terjadinya banjir yang menyebabkan tiga korban jiwa
di kawasan Sungai Raya Pas, Pelindo bergerak cepat dengan mengadakan rapat
koordinasi bersama Wali Kota Bandar Lampung, Kapolres, Camat Panjang, serta
berbagai pihak terkait. Rapat tersebut bertujuan untuk mempercepat langkah-langkah
penanganan banjir dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia menuturkan bahwa
sebenarnya, sejak awal tahun 2024, Pelindo sudah aktif melakukan berbagai upaya
pencegahan, di antaranya normalisasi drainase bersama Pemerintah Kota Bandar
Lampung dan Kecamatan Panjang. Kegiatan normalisasi ini meliputi saluran air
dari Bypass hingga Teluk Ambon, sepanjang sekitar 2,5 kilometer, menuju ke laut
di luar area pelabuhan.
"Kolaborasi ini sudah
berjalan beberapa bulan. Kami membersihkan saluran air yang membawa aliran dari
bukit, termasuk di wilayah Dr. Agus hingga area depan pelabuhan," ujarnya.
Selain normalisasi yang
telah berjalan, Pelindo juga berencana melakukan perluasan drainase dan
pengurukan di beberapa titik strategis untuk memperlancar aliran air ke laut.
Untuk mendukung program tersebut, perusahaan telah mengalokasikan anggaran
sebesar Rp500 juta dan akan terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan,
kelurahan, kepolisian, dan stakeholder lainnya.
Imam menambahkan, meskipun
kawasan pelabuhan tidak mengalami banjir, Pelindo tetap merasa bertanggung
jawab untuk turut membantu penanganan wilayah sekitarnya. Melalui program CSR
(Corporate Social Responsibility) dan TGSL (Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan), Pelindo berkomitmen untuk mendukung upaya perbaikan drainase,
pembersihan jalan bersama Polsek setempat, serta program lingkungan lainnya.
"Kami juga menyadari
pentingnya perawatan rutin drainase, mengingat sedimentasi bisa terjadi lebih
cepat karena anomali cuaca. Karena itu, ke depan, kegiatan normalisasi dan
pemeliharaan saluran air akan terus kami lakukan secara berkelanjutan,"
tegasnya.
Imam berharap seluruh pihak
dapat terus bersinergi untuk memperkuat sistem drainase, menata kembali daerah
hulu yang rawan longsor, serta memastikan aliran air berjalan lancar hingga ke
laut. "Kami akan terus mendukung pemerintah dan masyarakat untuk meminimalkan
risiko banjir di kawasan sekitar pelabuhan," pungkasnya. (**)
Berita Lainnya
-
Dilantik Jadi Ketua Umum Kerabat Lampung Periode 2025-2030, Dr. Donald Harris Sihotang Siap Jaga Warisan Budaya
Selasa, 13 Mei 2025 -
Perayaan Waisak 2025, GM PLN UID Lampung Tinjau Kelistrikan Vihara Besar di Bandar Lampung
Selasa, 13 Mei 2025 -
BNN Ungkap Potensi Transaksi Belanja Narkoba Capai Rp 524 Triliun per Tahun
Selasa, 13 Mei 2025 -
Realisasi APBD Lampung Melonjak Tajam, Rektor UBL: Ini Bukti Strategi Fiskal yang Efektif
Selasa, 13 Mei 2025