• Rabu, 30 April 2025

Pengamat: Partisipasi Pemilih di PSU Pilkada Pesawaran Berpotensi Turun

Senin, 28 April 2025 - 15.01 WIB
56

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Mandiri, Tiyas Apriza. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Mandiri, Tiyas Apriza menilai, pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Pesawaran berpotensi partisipasi pemilih menurun.

Tiyas yang juga Direktur Perkumpulan Masyarakat Untuk Demokrasi (Permadema) ini mengatakan, PSU memang kerap terjadi di berbagai daerah. Bahkan pada Pilkada sebelumnya, PSU juga ditemukan di banyak wilayah.

Menurut Tiyas, masa kampanye yang sangat sempit juga menjadi faktor yang bisa memengaruhi partisipasi pemilih. Oleh karena itu, potensi turunnya partisipasi ini harus bisa dicegah sebelum terjadi.

"Karena sesuatu yang diulang itu tidak akan sama seperti sebelumnya. Bisa saja terjadi kejenuhan, bahkan ketidakpercayaan terhadap proses politik itu sendiri," ujar Tiyas, saat dimintai keterangan, Senin (28/4/2025).

Ia menjelaskan, dalam konteks tujuan demokrasi, partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan pemilihan sangat penting. Bila masyarakat bersikap datar dan tidak ada intensitas pelaporan terhadap proses pemilu, maka potensi turunnya partisipasi akan semakin besar.

Tiyas juga menyebutkan ada empat faktor yang menyebabkan potensi penurunan partisipasi dalam PSU Pesawaran.

"Pertama, banyak pemilih berusia lanjut yang mungkin memilih untuk tidak datang ke TPS karena alasan kelelahan atau memilih beristirahat di rumah. Kedua, banyak mahasiswa asal Kabupaten Pesawaran yang sedang berkuliah di luar kota, sehingga tidak bisa mengikuti PSU," katanya.

Ketiga lanjutnya, secara teknis-politik, misalnya jika ada temuan kesalahan pada form undangan  H-1 pemungutan suara, bisa saja menyebabkan pemilih tidak mendapatkan surat undangan dan akhirnya tidak memilih.

"Terakhir, pelaksanaan pemilihan pada hari Sabtu yang bertepatan dengan akhir pekan. Mungkin niatnya supaya lebih banyak yang memilih, tapi bisa saja malah banyak yang bepergian atau beraktivitas lain sehingga absen memilih," pungkas Tiyas. (*)