160 Bencana Terjadi di Lampung Dalam 4 Bulan, 13 Orang Tewas

Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat. Foto: Dok.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat hingga April sebanyak 160 bencana terjadi di Lampung dan 13 orang dinyatakan meninggal dunia.
Analisis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan, jika data tersebut dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD 15 Kabupaten/Kota di Lampung.
"Selama periode Januari sampai dengan April 2025 terjadi 160 kejadian bencana di wilayah Lampung. Dengan rincian banjir 82 kali, tanah longsor 21 kali, angin kencang 57 kali. Korban jiwa 13 orang untuk rumah terdampak 51.575," kata Wahyu, saat dimintai keterangan, Kamis (1/5/2025).
Wahyu merincikan pada bulan Januari terdapat 80 kali bencana dengan rincian 8 kali bencana tanah longsor, 50 kali bencana banjir dan 32 kali bencana angin kencang.
Akibatnya sebanyak 51 rumah mengalami rusak ringan, 5 jembatan putus, 11 rumah mengalami rusak sedang, 1 fasilitas umum rusak, 6 orang meninggal dunia, 5 rumah rusak berat dan 4 masjid terdampak.
"Kemudian pada Februari ada 43 kali bencana dengan rincian 22 kali bencana banjir, 7 kali bencana tanah longsor dan 14 bencana angin kencang," jelasnya.
Akibatnya 44 rumah mengalami rusak ringan, 1 jembatan putus, 92 rumah rusak sedang, 1 fasilitas umum rusak, 3 orang meninggal dunia dan 8 rumah rusak berat.
Selanjutnya pada Maret terdapat 29 kali bencana dengan rincian 16 kali banjir, 5 kali tanah longsor dan 8 kali angin kencang.
"Akibatnya 6 rumah mengalami rusak ringan, 1 jembatan putus, 5.722 rumah terdampak, 22 rumah rusak sedang, 1 fasilitas umum rusak dan 1 orang meninggal dunia dan 6 rumah rusak berat," paparnya.
Kemudian pada April terdapat 8 kali bencana dengan rincian 4 kali banjir, 1 kali tanah longsor dan 3 kali angin kencang. Akibatnya rumah terdampak sebanyak 3.225 unit dan 3 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengumumkan pembentukan Satgas Mitigasi dan Pengendalian Banjir yang akan bekerja lintas instansi dan wilayah, termasuk Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, serta lembaga vertikal seperti BBWS dan BPJN.
Satgas ini akan segera mulai bekerja, diawali dengan kegiatan reboisasi pada bekas tambang ilegal di tiga gunung di Kota Bandar Lampung pada Senin (5/5/2025).
Selain itu, Gubernur meminta Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, untuk menertibkan bangunan ilegal di atas saluran air yang mengganggu aliran drainase.
Ditemukan pula berbagai permasalahan penyebab banjir, seperti tanggul jebol di Pringsewu dan Lampung Selatan (29 titik), serta hutan gundul di Pesawaran. (*)
Berita Lainnya
-
May Day di Tugu Adipura, Ratusan Buruh Lampung Serukan Tujuh Tuntutan
Kamis, 01 Mei 2025 -
Polda Lampung Kerahkan 1.719 Personel Gabungan Amankan Unjuk Rasa Hari Buruh
Kamis, 01 Mei 2025 -
Sebanyak 881 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Lampung
Kamis, 01 Mei 2025 -
Didukung Pemerintah Jerman, UBL Gaungkan Inovasi Perkotaan untuk SDGs Melalui Simposium Internasional dan Workshop MSP 2025
Kamis, 01 Mei 2025