• Jumat, 09 Mei 2025

Groundbreaking RSUD KH Muhammad Thohir Digelar, Pembangunan Dipercepat Usai Video Ibu Hamil Ditandu Viral

Kamis, 08 Mei 2025 - 17.09 WIB
36

Groundbreaking RSUD KH Muhammad Thohir, Rabu (8/5/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Pemerintah resmi memulai pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Muhammad Thohir di Kabupaten Pesisir Barat. Groundbreaking atau peletakan batu pertama dilakukan pada Rabu (8/5/2025), disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, dan Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela.

Pembangunan rumah sakit rujukan itu semula dijadwalkan berlangsung pada tahun 2026. Namun, Kementerian Kesehatan mempercepat pelaksanaannya setelah viralnya sebuah video di media sosial yang menunjukkan seorang ibu hamil ditandu menuju fasilitas kesehatan karena tidak adanya rumah sakit di wilayah tersebut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa keputusan untuk mempercepat proyek pembangunan rumah sakit itu dipengaruhi oleh upaya langsung Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang menunjukkan video tersebut kepadanya.

"Awalnya memang dijadwalkan tahun depan. Tapi Ketua MPR RI, Pak Ahmad Muzani, datang langsung menemui saya, menunjukkan video seorang ibu yang akan melahirkan dan harus ditandu. Video itu sangat menyentuh. Saya tonton mungkin sampai tujuh kali. Ya sudah, kita percepat saja,” kata Budi dalam sambutannya.

Ia menambahkan, permintaan Ketua MPR RI yang turut membawa serta Gubernur Lampung menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam memperjuangkan akses layanan kesehatan masyarakat Pesisir Barat.

"Bayangkan, RI-5 (Ketua MPR) datang ke RI-25 (Menteri Kesehatan), sambil membawa adiknya yaitu Gubernur Lampung. Katanya, ‘Dia mau kerja dan bisa kerja.’ Saya lihat kesungguhannya, dan saya percaya ini bisa menjadi amal jariyah untuk kita semua,” lanjutnya.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyatakan bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mempercepat pembangunan RSUD tersebut.

“Sebenarnya ini proyek tahun depan. Tapi karena Pak Muzani langsung sampaikan ke Pak Menteri, alhamdulillah hari ini kita bisa mulai. Ini bukti keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat Pesisir Barat, yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan,” ujar Gubernur Mirza.

Ia juga menyinggung pengalaman Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela yang pernah mengalami langsung kesulitan akses pelayanan kesehatan masyarakat Pesisir Barat saat bertugas sebagai dokter muda.

“Saat dr. Jihan koas dulu di RSUD Tanggamus, beliau sering menangani pasien rujukan dari Pesisir Barat. Banyak yang datang dalam kondisi kritis, bahkan ada yang tidak tertolong. Semoga dengan hadirnya rumah sakit ini, kejadian serupa bisa kita hindari,” imbuhnya.

Rumah sakit yang dibangun melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. RSUD KH Muhammad Thohir akan dilengkapi dengan fasilitas untuk menangani lima jenis penyakit prioritas nasional, yaitu stroke, jantung, kanker, ginjal, serta kesehatan ibu dan anak.

Menteri Kesehatan menegaskan bahwa fasilitas medis di rumah sakit itu akan lengkap, termasuk peralatan canggih seperti CT scan, alat mamografi, dan unit hemodialisis. “Kami ingin masyarakat tak perlu jauh-jauh ke Bandar Lampung hanya untuk cuci darah,” katanya.

Selain fasilitas, Budi juga menekankan pentingnya ketersediaan sumber daya manusia, terutama dokter spesialis. Ia berharap rumah sakit nantinya dapat diisi oleh tenaga medis dari kalangan putra daerah agar lebih berkelanjutan.

"Spesialis itu langka. Cari dari warga lokal. Kalau perlu, kawinkan mereka dengan orang sini supaya betah. Gaji? Kalau lebih dari Sekda, tak masalah. Yang penting rakyat dapat layanan,” ujarnya, disambut tawa para hadirin.

Sementara itu, Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyebut bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakan jawaban atas berbagai keluhan masyarakat Pesisir Barat yang selama ini banyak disuarakan di media sosial.

“Cerita pilu warga Pesisir Barat ibu ditandu, perjalanan panjang ke rumah sakit itu sering kami dengar. Hari ini, kita jawab dengan tindakan nyata. Masyarakat Pesisir Barat berhak atas keadilan dan kemajuan yang sama seperti daerah lain,” tegas Muzani. (*)