• Jumat, 09 Mei 2025

Perkuat Jejaring Global, Universitas Teknokrat Indonesia Teken MoU dengan Kedutaan Besar Palestina

Jumat, 09 Mei 2025 - 12.04 WIB
40

Wakil Rektor UTI, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, serta Duta Besar Palestina untuk Indonesia, H.E. Dr. Zuhair S. M. Alshun saat tandatangani MoU. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) terus memperluas jejaring internasionalnya. Terbaru, UTI menjalin kerja sama strategis dengan Kedutaan Besar Palestina melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang difokuskan pada penguatan kapasitas kelembagaan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Langkah ini menjadi bukti komitmen UTI dalam menjadikan kampus sebagai pusat keunggulan akademik bertaraf global.

Penandatanganan MoU yang berlangsung di kampus UTI, Bandar Lampung, ini difasilitasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor UTI, Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, serta Duta Besar Palestina untuk Indonesia, H.E. Dr. Zuhair S. M. Alshun.

Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. HM. Nasrullah Yusuf, SE, MBA, menyambut baik kemitraan ini. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi UTI untuk membentuk lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan internasional dan kepedulian sosial.

“Kami percaya bahwa kolaborasi internasional seperti ini dapat membuka cakrawala baru bagi sivitas akademika kami. MoU ini menjadi awal dari kerja sama yang saling menguntungkan, terutama dalam hal pertukaran pengetahuan, riset bersama, dan pengabdian kepada masyarakat lintas negara,” ujar Dr. Nasrullah.

Sementara itu, Duta Besar Palestina menyampaikan apresiasinya atas inisiatif kerja sama ini. Ia menilai, kolaborasi pendidikan antarnegara merupakan wujud solidaritas dan investasi jangka panjang dalam menciptakan generasi masa depan yang tangguh dan berpengetahuan luas.

Kemitraan ini akan mencakup berbagai program, termasuk pertukaran akademik antara mahasiswa dan dosen, proyek penelitian kolaboratif, serta kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat diterapkan di Indonesia maupun Palestina.

Dr. Mahathir Muhammad menambahkan bahwa UTI siap mengembangkan inisiatif konkret sebagai tindak lanjut dari MoU ini.

“Kami akan segera menyusun program-program nyata yang bisa dijalankan bersama, seperti seminar internasional, pertukaran pelajar, dan kolaborasi riset yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.

Melalui kerja sama ini, Universitas Teknokrat Indonesia tidak hanya memperkuat posisi sebagai kampus unggulan di tingkat nasional, tetapi juga memperluas kontribusinya dalam dunia pendidikan internasional. MoU ini menjadi tonggak penting dalam membangun jejaring global yang produktif dan berkelanjutan. (**)