• Jumat, 16 Mei 2025

Penyerapan Gabah Lampung Capai 190 Ribu Ton, Bulog Optimis Lampaui Target Akhir Mei

Jumat, 16 Mei 2025 - 16.06 WIB
12

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penyerapan gabah yang dilakukan oleh Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung hingga bulan Mei telah mencapai angka 77 persen dari target yang telah ditetapkan.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo mengatakan, untuk realisasi penyerapan gabah mencapai 190 ribu ton atau sekitar 77 persen dari target terbaru yang ditetapkan sebesar 214 ribu ton.

"Masih ada sekitar 25 hingga 30 ribu ton lagi yang perlu diserap. Jika setiap hari kita bisa menyerap 1.500 hingga 2.000 ton, insya Allah hingga akhir bulan ini kita bisa melampaui target," ujarnya saat dimintai keterangan, Jum'at (16/5/2025).

Menurutnya saat ini penyerapan masih difokuskan di empat kabupaten yang masih mengalami masa panen, yakni Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Tulang Bawang.

"Untuk daerah lain seperti di Pesawaran sudah hampir tidak ada panen, dan Tanggamus hanya menyisakan sedikit. Jadi kita fokus di empat daerah itu," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan jika pada masa panen raya sebelumnya, kendala utama yang dialami adalah terbatasnya mesin pengering.

Namun kini, persoalan tersebut telah teratasi dengan adanya 162 mitra maklon pengering yang memiliki kapasitas total 7.620 ton per hari.

"Sekarang mitra maklon kita banyak tapi untuk volume gabah yang masuk sudah tidak banyak lagi hanya sekitar 3.000 ton per hari karena memang panen raya sudah hampir selesai," kata dia.

Nurman mengatakan jika target penyerapan gabah sendiri telah beberapa kali dinaikkan, mulai dari 41 ribu ton, menjadi 160 ribu, 174 ribu, 190 ribu, dan terakhir 214 ribu ton.

"Kenaikan ini terjadi karena potensi panen di Lampung cukup besar, sehingga pemerintah pusat meningkatkan target serapan gabah dan mengurangi penyerapan beras," jelasnya.

Menurutnya, Bulog Lampung awalnya ditugaskan melakukan penyerapan hingga April 2025, namun tugas tersebut diperpanjang hingga Mei. Terkait kelanjutan penugasan setelah Mei, akan menyesuaikan kebijakan pemerintah pusat.

"Kalau ada penambahan target lagi, kita harus lebih siap. Namun kita masih menunggu intruksi dari pusat apakah tetap diminta melakukan penyerapan atau tidak," kata dia. (*)