• Jumat, 16 Mei 2025

Sapi Kurban Seberat 1,1 Ton Milik Presiden Prabowo Mati Mendadak

Jumat, 16 Mei 2025 - 08.37 WIB
55

Sapi Kurban Seberat 1,1 Ton Milik Presiden Prabowo Mati Mendadak. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Seekor sapi kurban milik Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ditemukan mati mendadak di kandangnya di Desa Kebun Sari, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis pagi (16/5/2025).

Sapi jenis Simental berbobot lebih dari 1,1 ton itu sebelumnya dalam kondisi sehat, namun secara tiba-tiba ambruk dan mengalami kejang-kejang sebelum akhirnya mati.

Sapi tersebut merupakan hewan kurban yang rencananya akan dikirim ke Mamuju, ibu kota Provinsi Sulawesi Barat, untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat pada perayaan Idul Adha mendatang. Kematian sapi kurban ini pun mengundang perhatian masyarakat dan pihak berwenang setempat.

Pemilik sapi, Dedi Irawan, mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. Menurutnya, sapi tersebut sempat dimandikan dan diberi makan seperti biasa pada pagi hari sebelum akhirnya menunjukkan gejala lemas sekitar pukul 09.00 WITA.

"Tiba-tiba saja dia roboh dan menggelepar. Karena khawatir mati percuma, saya langsung ambil keputusan untuk menyembelihnya saat itu juga," ungkap Dedi.

Beruntung, sapi masih dalam kondisi hidup saat proses penyembelihan darurat dilakukan, sehingga dagingnya masih bisa dimanfaatkan sesuai syariat.

Meski demikian, Dedi menyesalkan kejadian tersebut karena sapi itu telah dikontrak oleh pihak Sekretariat Presiden satu hari sebelumnya.

Sapi Simental tersebut dibeli dengan harga Rp 125 juta dan telah ditetapkan sebagai hewan kurban resmi Presiden Prabowo. Proses pembelian dilakukan secara sah pada Rabu (15/5/2025) dan dijadwalkan untuk dikirim ke lokasi penerima dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar, H. Baharuddin, mengatakan bahwa pihaknya langsung menerjunkan tim dokter hewan untuk melakukan investigasi atas kematian mendadak tersebut.

"Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Dugaan sementara adalah keracunan, namun kami masih menunggu hasil uji laboratorium," jelasnya.

Menurut keterangan petugas lapangan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka luar pada tubuh sapi. Meski begitu, sampel pakan dan air minum sapi turut diambil untuk pemeriksaan laboratorium guna memastikan kemungkinan adanya kandungan zat beracun.

Kematian hewan kurban milik Presiden ini tentu menjadi perhatian khusus, mengingat pentingnya aspek kesehatan dan kelayakan hewan kurban menjelang Idul Adha.

Dinas Peternakan memastikan akan memperketat pengawasan terhadap semua hewan kurban di wilayah tersebut guna mencegah kasus serupa.

Sementara itu, pihak Sekretariat Presiden belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini. Namun dipastikan akan ada pengganti sapi kurban yang baru agar rencana penyaluran hewan kurban Presiden ke Sulawesi Barat tetap dapat terlaksana sesuai jadwal Idul Adha. (*)