• Kamis, 22 Mei 2025

Kasus Kematian Adik Kakak di Pesibar, Polisi Amankan Tiga Barang Bukti Golok

Kamis, 22 Mei 2025 - 15.40 WIB
29

Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Satreskrim Polres Pesisir Barat mengamankan sebanyak 3 barang bukti berupa senjata tajam jenis golok dalam kasus kematian dua bocah adik kakak di Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.

Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak mengatakan pihaknya telah mengamankan sebanyak tiga barang bukti berupa senjata tajam jenis golok yang berkaitan erat dengan kasus kematian dua bocah adik kakak di Pesisir Barat.

"Itu golok bukan ditemukan di TKP semua, hanya 1 di TKP dan itu milik korban, nah 2 lagi dari rumah saksi inisial IS," kata Kombes Pahala Kamis (22/5/25).

Ditanya apakah saksi inisial IS ada kaitannya atas kematian dua bocah beradik tersebut, Kombes Pahala belum memberikan keterangan, ia mengatakan bahwa IS sudah kembali ke rumahnya setelah dilakukan pemeriksaan.

"Semua (saksi) sudah pulang," katanya.

Diketahui, selain tiga senjata tajam tersebut, pihak kepolisian telah mengamankan sebanyak 15 barang bukti lainnya, dimana itu berkaitan dengan tewasnya bocah adik kakak yang detemukan dalam keadaan mengenaskan.

Adapun 15 barang bukti lain diantaranya sebagai berikut:

  1. 1 buah celana pendek berwarna cream 
  2. 1 buah celana panjang berwarna abu-abu terdapat bercak darah 
  3. 1 buah baju kemeja berwarna hijau putih  
  4. 1 Singlet berwarna putih dengan bercak darah. 
  5. 1 Buah baju berwarna merah dengan bercak darah. 
  6. 1 buah celana pendek berbahan kain berwarna biru dengan motif pink. 
  7. 1buah celana dalam berwarna biru dengan bercak darah. 
  8. 1 buah singlet berwarna hijau tosca dengan bercak darah. 
  9. 1 buah baju dalam berwarna hitam 
  10. 1 buah celana dalam berwarna merah 
  11. 1 buah celana pendek berbahan kain berwarna biru. 
  12. 1 buah sendal jepit swalow berwarna hitam. 
  13. 1 buah sendal berwarna hitam 
  14. 1 buah tas belanja. 
  15. 1 buah karung berwarna putih merk GMP terdapat bercak darah.

Sebelumnya diberitakan, warga Pekon Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, digemparkan oleh penemuan dua jasad anak-anak dengan kondisi mengenaskan pada Rabu malam (14/5/2025), sekitar pukul 22.30 WIB.

Korban diketahui merupakan sepasang kakak beradik laki-laki dan perempuan berusia delapan tahun dan empat tahun.

Kepolisian Resor Pesisir Barat saat ini tengah mendalami kasus tersebut dan telah mengevakuasi kedua jasad ke RSUD KH. Muhammad Thohir sebelum dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk kepentingan autopsi.

“Kedua korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk autopsi, agar penyebab kematian dapat diketahui secara jelas,” ujar Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat, Iptu Fabian Yafi Adinata, Kamis (15/5/2025), mewakili Kapolres AKBP Bestiana.

Iptu Fabian Yafi Adinata, S.Tr.K, mengatakan, setelah proses visum di RSUD KH. Muhammad Thohir selesai dilakukan, saat ini kedua jasad kakak beradik yang ditemukan di dalam semak belukar tersebut sudah di bawa RS Bhayangkara, Bandar Lampung.

"Proses autopsi akan dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalkan kakak beradik tersebut, proses autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara," kata dia.

Dijelaskannya, proses penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab kematian keduanya, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan, namun tim Inafis Polres Pesbar masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami belum bisa memastikan penyebab kematian keduanya, yang jelas proses penyelidikan akan kami lakukan," tegasnya.

Peristiwa ini bermula ketika kedua anak berpamitan kepada ibunya, Fenti Ana Sari, untuk bermain di sekitar rumah. Namun hingga sore hari, keduanya tak kunjung kembali. Sang ayah, Firmansyah, kemudian melaporkan hilangnya kedua anak tersebut kepada aparat pekon.

Peratin Pekon Baturaja, Edwarlin Z, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, pihaknya bersama ratusan warga segera melakukan pencarian. Sekitar pukul 22.30 WIB, kedua korban akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

“Saat ditemukan, kondisi tubuh keduanya sangat memprihatinkan, dengan beberapa bagian tubuh nyaris hancur dan terputus,” ungkap Edwarlin.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian dan dugaan motif di balik kejadian tragis tersebut. Proses hukum dan pengumpulan bukti tengah dilakukan secara intensif oleh tim penyidik.

Pihak keluarga korban saat ini dalam kondisi berduka mendalam dan masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit rujukan. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sembari menunggu hasil resmi dari pihak berwenang. (*)