Kasus Kematian Adik Kakak di Pesibar, Polisi Amankan Tiga Barang Bukti Golok

Dirkrimum Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak. Foto: Dok Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Satreskrim Polres Pesisir Barat mengamankan sebanyak 3 barang
bukti berupa senjata tajam jenis golok dalam kasus kematian dua bocah adik
kakak di Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat,
Provinsi Lampung.
Dirkrimum
Polda Lampung, Kombes Pol Pahala Simanjuntak mengatakan pihaknya telah
mengamankan sebanyak tiga barang bukti berupa senjata tajam jenis golok yang
berkaitan erat dengan kasus kematian dua bocah adik kakak di Pesisir Barat.
"Itu
golok bukan ditemukan di TKP semua, hanya 1 di TKP dan itu milik korban, nah 2
lagi dari rumah saksi inisial IS," kata Kombes Pahala Kamis (22/5/25).
Ditanya
apakah saksi inisial IS ada kaitannya atas kematian dua bocah beradik tersebut,
Kombes Pahala belum memberikan keterangan, ia mengatakan bahwa IS sudah kembali
ke rumahnya setelah dilakukan pemeriksaan.
"Semua
(saksi) sudah pulang," katanya.
Diketahui,
selain tiga senjata tajam tersebut, pihak kepolisian telah mengamankan sebanyak
15 barang bukti lainnya, dimana itu berkaitan dengan tewasnya bocah adik kakak
yang detemukan dalam keadaan mengenaskan.
Adapun 15
barang bukti lain diantaranya sebagai berikut:
- 1 buah
celana pendek berwarna cream
- 1 buah
celana panjang berwarna abu-abu terdapat bercak darah
- 1 buah
baju kemeja berwarna hijau putih
- 1 Singlet
berwarna putih dengan bercak darah.
- 1 Buah
baju berwarna merah dengan bercak darah.
- 1 buah
celana pendek berbahan kain berwarna biru dengan motif pink.
- 1buah
celana dalam berwarna biru dengan bercak darah.
- 1 buah
singlet berwarna hijau tosca dengan bercak darah.
- 1 buah
baju dalam berwarna hitam
- 1 buah
celana dalam berwarna merah
- 1 buah
celana pendek berbahan kain berwarna biru.
- 1 buah
sendal jepit swalow berwarna hitam.
- 1 buah
sendal berwarna hitam
- 1 buah
tas belanja.
- 1 buah
karung berwarna putih merk GMP terdapat bercak darah.
Sebelumnya
diberitakan, warga Pekon Baturaja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir
Barat, Lampung, digemparkan oleh penemuan dua jasad anak-anak dengan kondisi
mengenaskan pada Rabu malam (14/5/2025), sekitar pukul 22.30 WIB.
Korban
diketahui merupakan sepasang kakak beradik laki-laki dan perempuan berusia
delapan tahun dan empat tahun.
Kepolisian
Resor Pesisir Barat saat ini tengah mendalami kasus tersebut dan telah
mengevakuasi kedua jasad ke RSUD KH. Muhammad Thohir sebelum dirujuk ke RS
Bhayangkara Polda Lampung untuk kepentingan autopsi.
“Kedua
korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk autopsi, agar penyebab
kematian dapat diketahui secara jelas,” ujar Kasat Reskrim Polres Pesisir
Barat, Iptu Fabian Yafi Adinata, Kamis (15/5/2025), mewakili Kapolres AKBP
Bestiana.
Iptu
Fabian Yafi Adinata, S.Tr.K, mengatakan, setelah proses visum di RSUD KH. Muhammad
Thohir selesai dilakukan, saat ini kedua jasad kakak beradik yang ditemukan di
dalam semak belukar tersebut sudah di bawa RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
"Proses
autopsi akan dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalkan kakak beradik
tersebut, proses autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara," kata dia.
Dijelaskannya,
proses penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab kematian
keduanya, olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan, namun tim Inafis Polres
Pesbar masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami
belum bisa memastikan penyebab kematian keduanya, yang jelas proses
penyelidikan akan kami lakukan," tegasnya.
Peristiwa
ini bermula ketika kedua anak berpamitan kepada ibunya, Fenti Ana Sari, untuk
bermain di sekitar rumah. Namun hingga sore hari, keduanya tak kunjung kembali.
Sang ayah, Firmansyah, kemudian melaporkan hilangnya kedua anak tersebut kepada
aparat pekon.
Peratin
Pekon Baturaja, Edwarlin Z, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan,
pihaknya bersama ratusan warga segera melakukan pencarian. Sekitar pukul 22.30
WIB, kedua korban akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
“Saat
ditemukan, kondisi tubuh keduanya sangat memprihatinkan, dengan beberapa bagian
tubuh nyaris hancur dan terputus,” ungkap Edwarlin.
Hingga
saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian dan dugaan
motif di balik kejadian tragis tersebut. Proses hukum dan pengumpulan bukti
tengah dilakukan secara intensif oleh tim penyidik.
Pihak
keluarga korban saat ini dalam kondisi berduka mendalam dan masih menunggu
hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit rujukan. Polisi juga mengimbau
masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi sembari menunggu hasil
resmi dari pihak berwenang. (*)
Berita Lainnya
-
Suplai Listrik Aman, PLN Sukseskan Gelaran Debat Publik PSU Pilkada Kabupaten Pesawaran
Kamis, 22 Mei 2025 -
Teknokrat Gandeng OneWork Malaysia Dorong Gen-Z Menembus Dunia Kerja Global
Kamis, 22 Mei 2025 -
Mulai 23 Mei 2025, Pembatalan Tiket KA Kuala Stabas dan Rajabasa Hanya Bisa Melalui Loket Stasiun
Kamis, 22 Mei 2025 -
Kadafi: Banyak Sarana Olahraga di Lampung Belum Memadai
Kamis, 22 Mei 2025