• Kamis, 29 Mei 2025

Bantu Keringkan Jagung Petani, Mugiyono: Lamsel Butuh 100 Mesin Dryer

Rabu, 28 Mei 2025 - 13.16 WIB
46

Tanaman jagung siap panen di wilayah Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (28/5/2025). Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Kabupaten Lampung Selatan, Mugiyono, menyebut bahwa pihaknya membutuhkan sekitar 100 unit mesin dryer untuk membantu proses pengeringan jagung hasil panen petani.

Mugiyono menjelaskan bahwa saat ini baru tersedia 9 unit mesin pengering jagung di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

"Ada 9 mesin dryer. Jumlah ini masih sangat kurang, karena rata-rata kapasitasnya hanya 10 ton. Idealnya, kita membutuhkan 100 mesin dryer," ujar Mugiyono, saat dimintai keterangan, Rabu (28/5/2025).

Kebutuhan mesin dryer tersebut bermula dari keluhan para petani terkait ketentuan kadar air maksimal 14 persen, agar jagung hasil panen dapat diserap oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).

Menurut hasil koordinasinya dengan Kepala Cabang Bulog Lampung Selatan, Bulog telah melakukan pertemuan dengan perwakilan gabungan kelompok tani (Gapoktan) guna membahas serapan jagung petani.

"Benar, telah dilakukan pertemuan dengan Gapoktan mengenai penyerapan jagung oleh Bulog. Ke depan, Bulog akan menyerap jagung petani dengan harga Rp5.500 per kg, dengan syarat kadar air maksimal 14 persen," jelas Mugiyono.

Namun, kendala yang dihadapi petani adalah perlunya modal tambahan untuk proses pengeringan jagung agar memenuhi standar dan bisa dijual ke Bulog.

Menanggapi hal tersebut, Mugiyono menyatakan harapannya agar petani bisa mendapatkan harga jual jagung kering langsung sebesar Rp5.500 per kilogram.

"Kalau kemudian ternyata Bulog seperti yang disebutkan tadi, artinya kita akan coba mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah pusat untuk menambah alokasi mesin dryer di Lampung Selatan," kata dia.

"Sehingga, bisa membantu petani dalam proses pengeringan jagung sekaligus menekan biaya operasional untuk pengeringan hasil panen," tegasnya. (*)