• Selasa, 03 Juni 2025

Pemprov Lampung Siap Luncurkan Program Kelas Migran Vokasi di Tahun Ajaran 2025-2026

Minggu, 01 Juni 2025 - 14.03 WIB
66

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico. Foto: Dok Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung saat ini terus mematangkan pelaksanaan Program Kelas Migran Vokasi yang rencananya akan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025/2026.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan jika program tersebut ditujukan untuk memfasilitasi para siswa yang berminat bekerja ke luar negeri melalui jalur yang legal, terlatih, dan terstandar.

"Sekarang kita sedang proses pematangan program kelas migran vokasi yang akan segera kita laksanakan. InsyaAllah tahun ajaran 2025/2026 sudah mulai dan ini akan menjadi percontohan," kata dia saat dimintai keterangan, Minggu (1/6/2025).

Ia mengatakan jika saat ini pihaknya tengah melakukan proses verifikasi sekolah yang akan terlebih dahulu mengimplementasikan program kelas migran vokasi tersebut.

Awalnya, terdapat lima sekolah percontohan di Kota Bandar Lampung dan Metro yang akan melaksanakan program ini, namun jumlahnya diperkirakan akan bertambah karena tingginya minat dari masyarakat.

"Program ini menjadi embrio awal dalam upaya kita membekali anak-anak yang ingin bekerja ke luar negeri dengan bahasa dan keterampilan yang memadai. Alhamdulillah, semua pihak mendukung, dan kami siapkan kelas khusus bagi siswa yang memang berminat," ujarnya.

Menurutnya selama enam bulan pertama, siswa akan mengikuti pelatihan bahasa, termasuk Bahasa Inggris dan bahasa negara tujuan. Selanjutnya, pelatihan keterampilan teknis akan dilakukan selama satu bulan.

"Untuk enam bulan pertama siswa akan belajar bahasa yaitu Inggris dan bahasa negara tujuan nya misal Jepang atau Korea. Kemudian setelah itu siswa akan belajar keterampilan selama satu bulan," jelasnya.

Ia mengatakan proses pemberangkatan para siswa yang mengikuti program kelas migran vokasi terlebih dahulu akan dibiayai oleh Bank Lampung. Biaya tersebut kemudian akan dicicil oleh peserta setelah mulai bekerja.

Selain itu Kementerian terkait seperti Kementerian P2MI juga akan turut mendampingi proses keberangkatan guna memastikan seluruh prosedur sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan.

"Proses pemberangkatan akan dibiayai oleh Bank Lampung walaupun nanti saat setelah kerja baru di cicil. Kemudian dibantu oleh kementerian untuk proses keberangkatan nya sehingga SOP nya benar-benar kita jalankan," tuturnya.

Sementara itu untuk mendukung kekurangan tenaga pengajar, pihaknya juga bekerja sama dengan para guru dari Jakarta, mengingat jumlah guru lokal belum mencukupi untuk menampung antusiasme peserta yang sangat besar.

"Untuk Guru bahasa seperti Jepang atau Korea nanti kita minta tolong dengan yang di Jakarta karena guru kita dikit sedangkan anak murid kita banyak. Ini adalah program untuk anak-anak yang benar-benar ingin bekerja ke luar negeri," katanya.

Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan sektor perbankan, Program Kelas Migran Vokasi diharapkan menjadi solusi konkret dalam menciptakan tenaga kerja migran yang terampil, mandiri, dan terlindungi secara hukum.

Sebelumnya Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mengatakan jika pihaknya akan membentuk kelas migran di seluruh SMA dan SMK di Lampung.

Modul kurikulumnya akan disiapkan secara khusus untuk membekali siswa dengan kompetensi sebagai calon PMI. Sekolah-sekolah dengan jumlah siswa sedikit akan digabung dan difungsikan sebagai pusat pelatihan vokasi.

"Tahun ajaran baru ini sudah dimulai. Kami akan manfaatkan sarana dan tenaga pendidik yang ada, dan bila perlu mendatangkan pengajar dari luar daerah atau luar negeri," kata dia.

Ia mengungkapkan jika Provinsi Lampung sendiri tercatat sebagai penyumbang pekerja migran terbesar kelima di Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. (*)