• Rabu, 04 Juni 2025

Dinas PU Bandar Lampung: Pembangunan Kereta Gantung Tak Gunakan APBD, Full dari Investor

Senin, 02 Juni 2025 - 13.55 WIB
51

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso saat diwawancarai di Pemkot setempat. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, menegaskan bahwa rencana pembangunan kereta gantung dari kawasan rumah dinas Wali Kota di Garuntang menuju Perwata tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Menurut Dedi, proyek tersebut sepenuhnya akan dibiayai oleh investor asing asal Tiongkok yang saat ini sedang dalam tahap penjajakan kerja sama.

“Lagi kita persiapkan, saat ini masih dalam proses lobi dengan investor. Jadi anggarannya bukan dari APBD,” ujar Dedi, saat ditemui di pemkot setempat, Senin (2/6/2025).

Dedi menjelaskan bahwa proyek ini merupakan inisiatif dari Pemkot Bandar Lampung dalam rangka mendukung sektor pariwisata dan mempercantik wajah kota.

Namun, ia menekankan bahwa pelaksana pembangunan bukan berasal dari Dinas PU, melainkan sepenuhnya akan dilakukan oleh pihak investor.

“Pembangunannya nanti langsung dari pihak mereka, bukan dari kami. Kita hanya mendukung dari sisi teknis dan koordinasi antar instansi,” jelasnya.

Mengenai nilai investasi, Dedi mengungkapkan bahwa meskipun belum ada angka pasti, perkiraan anggaran pembangunan kereta gantung ini mencapai ratusan miliar rupiah.

“Angkanya belum final, masih mau dihitung, ya ratusan. Begitu juga dengan kompensasi, masih dalam pembahasan,” ujarnya.

Saat ditanya apakah proyek ini menjadi kebutuhan mendesak (urgen) bagi kota, Dedi menjawab bahwa pembangunan kereta gantung tidak termasuk prioritas utama, namun bertujuan untuk menambah keindahan kota dan membuka peluang wisata baru.

“Bukan urgen, tapi tujuannya untuk mempercantik Kota Bandar Lampung. Karena belum ada juga kereta gantung di kota ini,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini detail teknis seperti panjang lintasan kereta gantung juga masih dalam proses perhitungan. Namun secara garis besar, kereta gantung akan membentang dari kawasan rumah dinas Wali Kota menuju pesisir Teluk Lampung.

“Panjangnya juga belum kita hitung, karena masih tahap perencanaan,” ujar Dedi.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana sebelumnya menyampaikan bahwa kereta gantung ini akan menjadi wahana wisata yang mirip dengan yang ada di Thaif (Arab Saudi) dan Singapura, namun dengan ukuran yang lebih kecil.

Proyek ini juga disebut akan memanfaatkan lahan dua hektare di sekitar rumah dinas wali kota dan saat ini sedang dalam proses pengurusan izin ke Kementerian Kelautan.

"Kalau di Thaif dan Singapura itu bisa sampai 8-10 orang, nah mungkin kalau kita bisa 6-7 orang. Insyallah mohon doanya, dan ini akan kita manfaatkan untuk pariwisata di Bandar Lampung," ujarnya. (*)