• Jumat, 06 Juni 2025

100 Hari Kerja Mirza-Jihan Fokus Infrastruktur, Maulidah Zauroh: Harus Berkelanjutan, Bukan Sekadar Euforia

Rabu, 04 Juni 2025 - 14.49 WIB
30

Wakil Ketua III DPRD Provinsi Lampung, Maulidah Zauroh. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur LampungRahmat Mirzani Djausal dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela akan memfokuskan program 100 hari kerjanya pada tiga sektor utama infrastruktur, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta pembangunan desa.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua III DPRD Provinsi Lampung, Maulidah Zauroh, memberikan apresiasi terhadap langkah cepat yang diambil oleh pasangan Mirza-Jihan dalam merespons persoalan mendesak di Provinsi Lampung, khususnya terkait infrastruktur.

"Prinsipnya, kita apresiasi langkah cepat gubernur dan wakil gubernur dalam menyikapi persoalan di Lampung, terutama persoalan paling urgent seperti infrastruktur. Di tengah pendapatan yang menurun, mereka tetap mengambil langkah cepat dengan menjadikan infrastruktur sebagai prioritas,” kata Maulida saat dimintai keterangan, Selasa (4/6/2025).

Pimpinan DPRD Lampung ini menilai, pembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan mendesak masyarakat dan menjadi instruksi langsung dari Presiden dalam rangka efisiensi anggaran.

"Yang paling terlihat memang infrastruktur, karena ini juga merupakan bagian dari instruksi presiden. Jadi memang cukup baik, dan itu yang ditunggu oleh masyarakat. Infrastruktur bisa menghubungkan antar kabupaten dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Terkait sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, Maulida menilai hal ini sangat penting untuk mempercepat pembangunan, khususnya di wilayah kabupaten yang terbatas secara anggaran.

"Sinergi dengan pemerintah pusat bisa mendorong dan mempercepat pembangunan jalan di kabupaten yang secara anggaran terbatas,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk pembangunan desa, ia menegaskan bahwa capaian dalam waktu 100 hari tentu tidak bisa dijadikan tolok ukur utama. Namun, ia berharap arah program ini bisa konsisten dan berkelanjutan.

"Pembangunan di desa tidak bisa dilihat selama 3 bulan saja. Tinggal kita pastikan apa yang menjadi target benar-benar bisa terealisasi dan berkesinambungan. Jangan sampai hanya euforia tiga bulan tapi tidak berjalan nyata,” tegasnya.

Maulida pun menekankan bahwa tiga program utama yang telah dimulai itu harus terus dikawal agar benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

"Yang perlu kita lakukan saat ini adalah mengawal dan memastikan program-program ini berjalan dan berkelanjutan,” tutupnya. (*)