• Jumat, 06 Juni 2025

Menembus Batas: Supron Ridisno, Alumni Mahasiswa Tunanetra Program Doktor PMI Pascasarjana UIN RIL Bicara Inklusi di Forum Internasional GPDRR 2025

Kamis, 05 Juni 2025 - 21.32 WIB
78

Supron Ridisno, Alumni Mahasiswa Tunanetra Program Doktor PMI Pascasarjana UIN RIL. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Keterlibatan kelompok disabilitas dalam forum-forum internasional bukan hanya sebuah pengakuan terhadap kesetaraan, tetapi juga langkah nyata menuju pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.

Hal ini tercermin dari partisipasi Supron Ridisno, seorang alumni tunanetra dari Program Doktor Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2025 yang diselenggarakan oleh UNDRR pada 2–6 Juni 2025 di CICG, Jenewa, Swiss.

GPDRR merupakan forum internasional dua tahunan yang digagas oleh United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) untuk memperkuat sinergi global dalam pengurangan risiko bencana.

GPDRR 2025 mengangkat tema “Every Day Counts: Act for Resilience Today” yang menekankan pentingnya aksi nyata dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana.

Forum ini menjadi ajang bagi para pengambil kebijakan, praktisi, akademisi, dan masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk bertukar gagasan, praktik baik, dan strategi implementatif dalam mengurangi risiko bencana, terutama dalam kerangka Kerangka Sendai 2015–2030.

Kehadiran Supron Ridisno dalam forum tersebut sebagai delegasi dari ASB (Arbeiter-Samariter-Bund) Asia Selatan dan Asia Tenggara merupakan simbol kuat dari komitmen terhadap inklusi.

ASB adalah organisasi kemanusiaan non-pemerintah yang berbasis di Jerman dan berfokus pada pengurangan risiko bencana yang inklusif.

ASB menunjukkan dukungan konkret dengan mensponsori seluruh kebutuhan transportasi dan akomodasi Supron selama forum berlangsung.

Keterlibatan ini menunjukkan bahwa penyandang disabilitas bukan sekadar objek dari program kebencanaan, melainkan aktor aktif yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan solusi kontekstual yang berharga.

Supron bukan hanya hadir, tetapi juga berbicara. Ia membawa perspektif unik tentang bagaimana komunitas disabilitas mengalami, menghadapi, dan mengatasi risiko bencana.

Dalam banyak konteks, penyandang disabilitas sering kali menjadi kelompok yang paling terdampak saat terjadi bencana, tetapi suara mereka kerap terpinggirkan dalam perumusan kebijakan.

Dengan latar belakang akademik di bidang Pengembangan Masyarakat Islam, Supron menawarkan pendekatan yang menyinergikan nilai-nilai keislaman, keadilan sosial, dan pemberdayaan komunitas dalam kerangka pengurangan risiko bencana yang inklusif.

Partisipasi Supron Ridisno dalam GPDRR 2025 menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk berkontribusi di tingkat global.

Alumni UIN Raden Intan Lampung ini telah menembus batas-batas geografis, sosial, dan struktural untuk menyuarakan hak-hak kelompok rentan dalam pembangunan yang tangguh terhadap bencana.

Ini adalah teladan inspiratif, tidak hanya bagi penyandang disabilitas, tetapi juga bagi semua pemuda dan alumni perguruan tinggi di Indonesia yang bercita-cita untuk berkontribusi dalam forum internasional. (*)