Enam Atlet Nasional Wakili Indonesia di Ajang WSL Krui Pro QS 6000, PSOI Targetkan Prestasi Terbaik

Ketua Umum Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Tipi Jabrik. Foto: Echa/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Indonesia kembali mengirimkan enam atlet surfing nasional untuk berlaga dalam ajang internasional World Surf League (WSL) Krui Pro QS 6000 yang digelar di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Enam atlet tersebut terdiri dari tiga atlet putra dan tiga atlet putri yang siap bersaing dengan ratusan peselancar dari berbagai negara.
Ketua Umum Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Tipi Jabrik, menyampaikan bahwa pihaknya menaruh harapan besar terhadap para atlet nasional yang mewakili Indonesia pada kompetisi tingkat dunia tersebut.
"Kita mengirimkan enam atlet nasional yang berlaga di WSL Krui Pro QS 6000, terdiri dari tiga atlet wanita dan tiga atlet laki-laki. Mudah-mudahan mereka bisa mendapatkan prestasi terbaik," ujar Tipi Jabrik, saat ditemui di lokasi acara, Senin (tanggal menyesuaikan).
Ia juga menyebutkan beberapa nama atlet yang turut ambil bagian dalam ajang ini. Di antaranya adalah Dani Widianto, Made Joi, dan Fajar Ariana, yang menurutnya merupakan atlet andalan dan memiliki pengalaman bertanding di level internasional.
"Kebetulan salah satu atlet kita, Fajar Ariana, merupakan juara WSL yang sebelumnya digelar di Manokwari. Jadi kami optimistis, dia dan rekan-rekannya bisa tampil maksimal dan membawa nama baik Indonesia," tambahnya.
Lebih lanjut, Tipi menjelaskan bahwa Krui Pro 2025 ini mengalami peningkatan status dari tahun sebelumnya. Pada 2024, ajang tersebut berstatus QS 5000, sedangkan tahun ini meningkat menjadi QS 6000.
Peningkatan ini tidak hanya menaikkan gengsi kompetisi, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi para peselancar untuk meraih poin dan peringkat lebih tinggi di level dunia.
“Perbedaannya dari tahun 2024 adalah sekarang statusnya menjadi QS 6000, sedangkan tahun sebelumnya QS 5000. Namun, untuk aspek lainnya relatif sama, termasuk jumlah peserta yang juga hampir tidak berubah,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa penyelenggaraan WSL Krui Pro mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora), sehingga menjadi momentum penting untuk mendorong prestasi atlet nasional dan promosi destinasi wisata surfing unggulan di Indonesia.
“Event ini disupport oleh Kemenpora. Tentunya kita ingin mendapatkan prestasi terbaik dari atlet Indonesia sendiri,” tegasnya.
Ajang WSL Krui Pro QS 6000 tahun 2025 diharapkan tidak hanya menjadi panggung unjuk kemampuan para peselancar dunia, tetapi juga sarana pengembangan potensi olahraga selancar di tanah air serta promosi wisata bahari Indonesia, khususnya kawasan Krui yang telah dikenal memiliki ombak kelas dunia. (*)
Berita Lainnya
-
WSL Krui Pro 2025 Dorong Ekonomi dan Pariwisata Lampung
Selasa, 10 Juni 2025 -
Sempat Terkendala Anggaran, WSL Krui Pro 2025 Resmi Dimulai
Selasa, 10 Juni 2025 -
Musim Tangkap Ikan, Blue Marlin Jadi Primadona di Pesisir Barat Lampung
Senin, 09 Juni 2025 -
Dispar Genjot Persiapan WSL Krui Pro QS 6000, 25 Atlet Lokal Siap Saingi Peselancar Mancanegara
Minggu, 08 Juni 2025