• Jumat, 13 Juni 2025

Dishub Kota Metro Klaim Perbaiki Ratusan Titik Lampu Jalan per Bulan

Rabu, 11 Juni 2025 - 14.32 WIB
116

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro, Helmy Zain, saat dikonfirmasi di kantornya. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bergerak cepat dalam menjawab keluhan masyarakat terkait fasilitas penerangan jalan umum. Sejak Januari hingga Mei 2025, sedikitnya 586 titik lampu jalan dan jembatan yang mati berhasil diperbaiki, dari total 612 titik kerusakan yang teridentifikasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro, Helmy Zain, mengatakan bahwa perbaikan lampu jalan menjadi prioritas rutin dinasnya, mengingat fungsinya yang krusial bagi keamanan dan kenyamanan masyarakat di malam hari.

"Setiap hari kami menerima laporan dari warga, baik melalui media sosial, telepon pengaduan, atau laporan langsung ke kantor. Dari Januari hingga Mei, kami sudah menangani 586 titik lampu mati. Ini artinya rata-rata ratusan titik per bulan berhasil kami perbaiki,” kata dia saat dikonfirmasi awak media, Rabu (11/6/2025).

Berdasarkan data resmi Dishub, dari total 5.012 titik lampu penerangan jalan umum dan jembatan di Kota Metro, sekitar 612 di antaranya sempat mengalami kerusakan. Perbaikan telah dilakukan terhadap mayoritas titik tersebut, dan kini tersisa sekitar 35 titik yang masih dalam proses penanganan teknis.

Helmy mengungkapkan bahwa penyebab matinya lampu jalan sangat beragam. Selain faktor usia komponen, kerusakan juga sering disebabkan oleh MCB yang aus, timer yang terganggu karena dirubung semut, hingga sambaran petir yang merusak seluruh jaringan.

"Contohnya di Jalan Walet, Metro Utara, ada beberapa titik yang mati karena disambar petir. Penanganannya memakan waktu seharian karena harus memasang ulang jaringan listrik dan mengganti perangkat lampu. Situasi seperti ini tentu butuh waktu dan tenaga lebih banyak,” imbuhnya.

Kendala teknis juga muncul dari keterbatasan sarana. Hingga kini, Dishub Metro hanya memiliki satu unit mobil crane yang kerap mengalami kerusakan, khususnya pada sistem hidrolik. Hal ini berdampak langsung pada kecepatan perbaikan di lapangan.

"Kami sangat memahami bahwa penerangan jalan sangat penting bagi masyarakat. Karena itu, kami tetap berkomitmen melakukan penanganan secara bertahap dan adil, berdasarkan urutan laporan yang masuk,” tutur Helmy.

Warga Metro kini memiliki beberapa saluran untuk menyampaikan keluhan terkait lampu jalan yang mati. Selain akun media sosial resmi Dinas Perhubungan, masyarakat juga dapat melapor melalui nomor layanan pengaduan, perangkat kelurahan, hingga pamong setempat.

Dishub memastikan bahwa semua laporan akan direspons dan ditangani sesuai antrean. Helmy juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melapor jika menemukan titik gelap di lingkungan mereka.

"Kami butuh partisipasi aktif warga. Kami tidak bisa memantau semua titik setiap saat, tapi kalau ada laporan, pasti kami tindak lanjuti,” tegasnya.

Langkah cepat Dishub mendapat sambutan hangat dari warga. Suwarni (51), warga Kelurahan Ganjar Asri, mengaku senang karena lampu di dekat masjid lingkungan mereka yang sebelumnya padam selama berminggu-minggu, akhirnya diperbaiki dalam waktu dua hari setelah dilaporkan.

"Lampunya langsung nyala dua hari setelah kami lapor ke Pak RT. Alhamdulillah, sekarang jalanan terang lagi, anak-anak juga bisa pulang ngaji dengan aman,” katanya.

"Sekarang jelas terasa perbedaannya. Dulu, kalau lampu mati bisa sampai sebulan lebih baru diperbaiki. Sekarang jauh lebih cepat. Salut buat petugas Dishub yang kadang kerja malam-malam tetap semangat,” tandasnya.

Penerangan jalan bukan hanya soal estetika, tetapi menyangkut keselamatan berlalu lintas, pencegahan kriminalitas, dan kenyamanan warga beraktivitas di malam hari. Perhatian serius Pemkot Metro terhadap isu ini menunjukkan komitmen mereka membangun kota yang aman dan layak huni.

Meski masih menyisakan sejumlah titik yang belum tertangani, Dishub memastikan bahwa seluruh perbaikan akan tuntas dalam waktu dekat, tergantung pada faktor cuaca dan kesiapan alat. (*)