• Jumat, 13 Juni 2025

Festival Sekala Bekhak XI Kembali Digelar, Budaya dan Tradisi Jadi Daya Tarik Utama

Rabu, 11 Juni 2025 - 12.49 WIB
22

Festival Sekala Bekhak XI Kembali Digelar, Budaya dan Tradisi Jadi Daya Tarik Utama. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) memastikan pelaksanaan Festival Sekala Bekhak (FSB) XI 2025 tetap berlangsung meskipun dalam format yang lebih sederhana.

Festival budaya tahunan ini akan digelar pada 18–20 Juli 2025 di Liwa, dengan berbagai rangkaian kegiatan yang menonjolkan kekayaan tradisi loka sebagai salah satu upaya pelestarian budaya daerah.

Kepala Disporapar Lampung Barat Dahlin, melalui Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif, Endang Guntoro, menyampaikan keterbatasan anggaran akibat efisiensi keuangan tidak menyurutkan semangat pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan budaya.

"Festival Sekala Bekhak ini tetap kami gelar, walau dengan skala lebih sederhana. Ini merupakan bentuk komitmen menjaga budaya serta sebagai penghormatan kepada para pelaku seni yang tetap konsisten melestarikan tradisi,” ujar Endang, Rabu (11/6/2025).

Menurut Endang, festival ini merupakan sarana penting untuk mempromosikan potensi budaya Lampung Barat yang merupakan pusat peradaban dan asal usul suku Lampung, yang dikenal sebagai Bumi Sekala Bekhak. Oleh karena itu, promosi budaya menjadi tugas penting sektor pariwisata daerah.

“Belum lengkap kalau bicara Lampung tanpa datang ke Lampung Barat. Ini adalah tempat asal muasal suku Lampung. Festival seperti ini adalah cara kami memperkenalkan identitas tersebut,” jelasnya.

Ia mengatakan, FSB XI 2025 akan mengusung tema "Tradisi Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Mendatang", sebagai simbol kontinuitas budaya yang harus dijaga lintas generasi.

Adapun rangkaian kegiatan yang akan disuguhkan kepada masyarakat antara lain, Pagelaran Nyambai, Pagelaran Orkes Gambus, Lomba Tari Sekura Pagelaran Butabuh Hadra, Pemilihan Muli Mekhanai Lampung Barat, Lomba Nyambai antar OPD.

Kemudian Ngelemang Bebakhong, Pagelaran Klasik dan Band Lampung, Sekala Bekhak Bercelugam, Gebyar UMKM dan Ekonomi Kreatif (Ekraf).

Endang menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dirancang agar tetap memberikan ruang ekspresi kepada pelaku seni sekaligus menghibur dan mengedukasi masyarakat mengenai tradisi yang ada di Lampung Barat.

"Ini bagian dari upaya kita melestarikan budaya dengan melibatkan masyarakat secara langsung, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya kita kepada generasi muda," katanya.

Ia juga menekankan bahwa Lampung Barat memiliki tiga daya tarik utama yaitu alam yang masih alami, budaya yang masih lestari, dan kopi robusta sebagai komoditas unggulan.

Festival ini diharapkan dapat menjadi media promosi terpadu untuk ketiga potensi tersebut.

“Kita dikenal dengan kekayaan alam, seni budaya, dan kopi. Tiga kekuatan ini bisa dipromosikan sekaligus melalui kegiatan seperti Festival Sekala Bekhak,” jelas Endang.

Menutup pernyataannya, Endang mengajak seluruh pemangku kepentingan, masyarakat, dan media untuk bersama-sama mendukung dan memeriahkan pelaksanaan Festival Sekala Bekhak XI agar tetap menjadi simbol kecintaan terhadap budaya lokal.

“Kami mengajak semua pihak untuk ikut berpartisipasi dan mempromosikan potensi Lampung Barat. Meskipun sederhana, festival ini harus tetap berkesan dan bermakna,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Festival Sekala Bekhak bukan hanya agenda tahunan biasa, tetapi juga menjadi representasi semangat masyarakat dalam menjaga warisan leluhur agar tetap hidup, tumbuh, dan menjadi kebanggaan daerah hingga masa yang akan datang. (*)